Rusia Tingkatkan Serangan di Irpin, 4 Warga yang Hendak Mengungsi ke Ibu Kota Ukraina Tewas
Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlanjut hingga pada hari kesebelas, Minggu (6/3/2022), militer Rusia pun melipatgandakan serangannya.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlanjut hingga pada hari kesebelas, Minggu (6/3/2022).
Bahkan pasukan militer Rusia melipatgandakan serangan di berbagai wilayah Ukraina seperti Ibu kota Kiev.
Tak hanya itu, pasukan militer Rusia membombardir Irpin, kota yang terletak tepat di sebelah Kiev, Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari El Pais, pasukan militer Rusia terus menekan Kota Kiev.
Mortir ditembakkan pada Minggu (6/3/2022) pagi di jalan di mana warga sipil di Irpin sedang berusahan mengungsi.
Baca juga: Gencatan Senjata hingga Evakuasi Warga Mariupol Gagal, Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina
Mortir juga terasa berulang kali di tempat yang sama di mana selama beberapa hari terakhir ribuan orang telah melewati perjalanan mereka ke Kiev.
Mayoritas pengungsi adalah perempuan dan anak-anak, ditemani oleh laki-laki yang setelah perjalanan selesai, kembali ke Irpin untuk menempati pertahanan.
Ada juga dua jembatan yang memberikan akses ke Irpin, yang dihancurkan militer Ukraina pekan lalu untuk menghentikan kemajuan pasukan Rusia.
Adapun arus pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga juga terus meningkat.
Filippo Grandi selaku Komisaris Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengatakan pada hari Minggu (6/3/2022) bahwa 1,5 juta orang telah melarikan diri dari pertempuran di Ukraina.
Baca juga: Evakuasi Warga Kota Mariupol Gagal, Ukraina dan Rusia Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata
Hal ini menyebabkan krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Direktur operasi MSF, Christine Jamet pun mendesak evakuasi untuk dimulai kembali.
“Orang-orang yang mencari keselamatan harus dapat melakukannya tanpa takut menderita akibat kekerasan.” ujar Jamet, Minggu (6/3/2022).
“Perjalanan dan akses yang aman untuk bantuan kemanusiaan harus menjadi hak, bukan hak istimewa,” tegasnya.
Stephen Cornish selaku Direktur Umum MSF juga meminta semua kombatan dalam konflik Rusia-Ukraina ini untuk menghormati aturan perang.
Baca juga: 8 Rudal Rusia Hancurkan Bandara Sipil Ukraina, Zelenskyy Desak Berlakukan Zona Larangan Terbang