Pejabat AS Bingung Jet Tempur Rusia Tak Mampu Hancurkan Pertahanan Udara Ukraina, Ini Sebabnya

Para ahli militer AS menyebut kekuatan jet tempur Rusia gagal menguasai udara Ukraina sebab tak ada koordinasi dengan pasukan Moskow di darat.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
REUTERS/Maxim Shemetov
Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts sebagai bagian dari International Army Games 2021 di jangkauan Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia pada 27 Agustus 2021. 

Para ahli menyebut kemampuan Ukraina untuk terus menerbangkan jet angkatan udara adalah demonstrasi nyata dari ketahanan negara dalam menghadapi serangan.

Dan telah menjadi pendorong moral, baik untuk militernya sendiri maupun bagi rakyat Ukraina.

Hal ini juga menyebabkan mitologi angkatan udara Ukraina, termasuk kisah tentang jet tempur Ukraina yang konon seorang diri menjatuhkan enam pesawat Rusia, dijuluki online sebagai "The Ghost of Kiev."

Sementara itu, Joe Biden memimpin tepuk tangan meriah untuk mendukung Ukraina dalam pidato kenegaraannya pada hari Selasa (1/3/2022).

Joe Biden memuji tekad Ukraina dan mengejek Putin karena berpikir dia bisa saja "bergaul ke Ukraina" tanpa perlawanan.

Baca juga: Hadapi Rusia 70 Mantan Militer Jepang era Perang Dunia II Melamar Tentara Sukarelawan Ukraina

“Sebaliknya dia bertemu dengan tembok kekuatan yang tidak pernah dia bayangkan. Dia bertemu dengan orang-orang Ukraina,” ujar Joe Biden, Selasa (1/3/2022).

Pejabat senior AS memperkirakan bahwa Rusia menggunakan lebih dari 75 pesawat dalam invasi Ukraina.

Padahal menjelang invasi, para pejabat memperkirakan bahwa Rusia berpotensi menyiapkan ratusan ribu pesawat di angkatan udaranya untuk misi serangan ke Ukraina.

Namun pada Selasa (1/3/2022) pejabat senior AS menolak untuk memperkirakan berapa banyak pesawat tempur Rusia.

Baca juga: Ancaman Nuklir Meningkat Seiring Panasnya Perang Rusia-Ukraina, Ahli Ungkap Jumlah Nuklir Putin

Termasuk helikopter serang yang mungkin masih tersedia dan di luar Ukraina.

Kedua belah pihak yaitu Ukraina dan Rusia sama-sama mengalami kerugian.

"Kami memiliki indikasi bahwa mereka kehilangan beberapa (pesawat), tetapi begitu juga dengan Ukraina," terang pejabat senior AS itu.

"Wilayah udara secara aktif diperebutkan setiap hari." imbuhnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved