Hadapi Rusia 70 Mantan Militer Jepang era Perang Dunia II Melamar Tentara Sukarelawan Ukraina

SDF adalah angkatan bersenjata Jepang yang didirikan setelah berakhirnya pendudukan Jepang oleh Amerika Serikat pasca Perang Dunia II .

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Keterlibatan 70 warga negara asal Jepang tak lain dalam menghadapi konflik dengan Rusia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - sekitar 70 warga negara asal Jepang mengajukan diri menjadi tentara asing sukarelawan di Ukraina.

Keterlibatan 70 warga negara asal Jepang tak lain dalam menghadapi konflik dengan Rusia.

Semua relawan adalah laki-laki, dan banyak yang mantan pejabat di Pasukan Bela Diri Jepang (SDF).

SDF adalah angkatan bersenjata Jepang yang didirikan setelah berakhirnya pendudukan Jepang oleh Amerika Serikat pasca Perang Dunia II .

Dikutip dari mainichi.jp alasan yang dilaporkan diberikan untuk mengajukan nama mereka adalah, "Jika orang-orang muda di Ukraina harus mati, maka saya akan berjuang." tulis situs tersebut.

Pada 27 Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pembentukan legiun asing yang terdiri dari sukarelawan dari luar negeri.

Baca juga: Sederat FAKTA Hari Ketujuh Perang Rusia vs Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di Kyiv, Biden Ancam Putin

Pada hari yang sama, Kedutaan Besar Ukraina di Jepang memposting pesan di Twitter yang menyerukan orang-orang yang ingin berjuang bersama.

Menurut sumber yang dekat dengan perusahaan swasta di Tokyo yang dipercayakan kedutaan untuk mengumpulkan sukarelawan.

Aplikasi dari sekitar 70 orang telah diterima pada malam 1 Maret, dan sekitar 50 di antaranya adalah mantan anggota SDF.

Dua dari sukarelawan juga memiliki pengalaman di Legiun Asing Prancis.

Ukraina bermaksud membayar individu yang melayani, tetapi tweet kedutaan menggunakan istilah "sukarelawan."

Sumber yang berhubungan dengan kedutaan mengatakan banyak yang mengajukan nama mereka melakukannya dengan motivasi murni.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina Terkini: Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Gagal, Pelakunya Terungkap

Mereka menawarkan alasan termasuk "berada di Jepang saya tidak bisa banyak membantu, tetapi saya ingin melakukan sesuatu untuk membantu."

Sementara itu Pemerintah Jepang telah menetapkan semua Ukraina dengan peringatan perjalanan tingkat 4 (klasifikasi tertinggi).

Menyerukan orang-orang untuk mengungsi dari daerah tersebut.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved