Invasi Masih Berlanjut, Rudal Rusia Hantam Gedung Pemerintah di Pusat Kota Terbesar Kedua Ukraina
Rudal Rusia menghantam City Hall, gedung pemerintah yang berlokasi di pusat kota terbesar Ukraina, Kharkiv pada Selasa (1/3/2022).
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Rudal Rusia menghantam City Hall, gedung pemerintah yang berlokasi di pusat kota terbesar Ukraina, Kharkiv, Selasa (1/3/2022).
Artileri Rusia menargetkan daerah pemukiman dan gedung administrasi Kota Kharkiv saat Moskow memulai hari keenam invasinya ke Ukraina.
Kepala Administrasi Negara Wilayah Kharkiv Oleg Synegubov mengatakan Rusia meluncurkan GRAD dan rudal balistik di Kharkiv.
Namun, Synegubov menegaskan bahwa pertahanan Kota Kharkiv tetap kukuh untuk melindungi penduduknya yang berjumlah 1,5 juta jiwa.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Sky News sebuah rudal yang menyerang Gedung Administrasi Negara Wilayah Kharkiv di Lapangan Kebebasan itu terjadi sekitar pukul 8 pagi waktu setempat.
Baca juga: UPDATE Terkini Perang Rusia Vs Ukraina: Militer Putin Hujani Kota Kiev dan Kharkiv dengan Rudal
Serangan rudal Rusia ke gedung pemerintahan Kota Kharkiv itu pun terekam video CCTV.
Dalam rekaman CCTV tersebut menunjukkan ledakan besar di sebelah gedung administrasi era Soviet yang menjulang tinggi.
Beberapa mobil yang diparkir di depan gedung itu turut rusak akibat hantaman rudal Rusia ini.

Enam orang terluka dalam serangan ini, termasuk seorang anak.
"Serangan semacam itu adalah genosida rakyat Ukraina, kejahatan perang terhadap penduduk sipil!" ujar Synegubov video yang diposting ke media sosial pada Selasa pagi.
Baca juga: Ancaman Nuklir Meningkat Seiring Panasnya Perang Rusia-Ukraina, Ahli Ungkap Jumlah Nuklir Putin
Putin Dituduh Lakukan Kejahatan Perang
Dalam sebuah pidato pada hari Selasa (1/3/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan Rusia di pusat Kota Kharkiv merupakan "kejahatan perang dan penghancuran orang secara sadar".

"Kejahatan bersenjata roket, bom dan artileri harus segera dihentikan. Hancur secara ekonomi," sebut Zelenskyy.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menggambarkan serangan itu sebagai hal yang "biadab" sambil menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kejahatan perang.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Presiden Cina Xi Jinping Sempat Telepon Vladimir Putin Bahas soal Ini
"Serangan rudal barbar Rusia di Lapangan Kebebasan pusat dan distrik perumahan Kharkiv oleh Putin tidak dapat menghancurkan Ukraina. Dia melakukan lebih banyak kejahatan perang karena marah, membunuh warga sipil yang tidak bersalah," ujar Kuleba di media sosial.
"Dunia dapat dan harus berbuat lebih banyak. MENINGKATKAN TEKANAN, MENGISOLASI RUSIA SEPENUHNYA," lanjutnya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)