Balas Sanksi dari Uni Eropa, Rusia Berlakukan Pembatasan Penerbangan dari 36 Negara
Rusia membalas pemberian sanksi oleh Uni Eropa dengan membatasi pelayanan maskapai penerbangan dari 36 negara. Berikut daftarnya.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Rusia membalas pemberian sanksi oleh Uni Eropa dengan membatasi penerbangan dari 36 negara.
Selama akhir pekan lalu, negara-negara Barat menerapkan sanksi baru terhadap Rusia terkait agresi militer Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.
Diketahui bahwa Uni Eropa melarang setiap pesawat Rusia mendarat, lepas landas, atau terbang di atas wilayah negara-negara Eropa.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Sputnik, Rusia telah membatasi pengoperasian penerbangan melalui maskapai penerbangan dari 36 negara bagian.
Hal itu sebagai balasan atas larangan yang diberlakukan Uni Eropa pada pelayanan penerbangan pesawat Rusia tersebut.
Baca juga: UPDATE HASIL Perundingan Perang Rusia vs Ukraina, Sangat Jauh dari Gencatan Senjata
“Sesuai dengan norma-norma hukum internasional, sebagai tanggapan terhadap larangan negara-negara Eropa atas pengoperasian penerbangan pesawat sipil yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Rusia dan/atau terdaftar di Rusia," ujar Badan Transportasi Udara Federal Rusia, Senin (28/2/2022).
"Pembatasan telah diberlakukan pada pengoperasian maskapai penerbangan dari 36 negara bagian," sambungnya.
Adapun 36 negara yang dikenai pembatasan maskapai penerbangan oleh Rusia yakni:
Austria, Albania, Anguilla, Belgia, Bulgaria, Kepulauan Virgin Britania Raya, Britania Raya, Hongaria, Jerman, Gibraltar, Yunani, Denmark (Greenland, Kepulauan Faroe, Laut Teritorial).
Kemudian ada Jersey, Irlandia, Islandia , Spanyol, Italia, Kanada, Siprus, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, dan Belanda.
Selanjutnya terhadap Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Finlandia, Prancis, Kroasia, Republik Ceko, Swedia, dan Estonia .
Baca juga: Hasil Perundingan, Rusia dan Ukraian Sudah Tiba di Lokasi, Ini Tuntutan Mereka Untuk Akhiri Perang
Penerbangan dari negara-negara tersebut dapat dilakukan namun harus dengan izin khusus dari Badan Transportasi Udara Federal atau Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Senin (21/2/2022) Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Kedua wilayah tersebut terdapat kelompok pemberontak lalu memisahkan diri dari Ukraina dan membentuk negara sendiri yang pro dengan Rusia.
Hingga akhirnya pada Kamis (24/2/2022) Rusia meluncurkan serangan militer terhadap Ukraina.
Dalam pidatonya kepada warga, Putin mengatakan bahwa keadaan "membutuhkan tindakan tegas dan segera," ketika republik Donbass meminta bantuan.
Sebelumnya, negara-negara Uni Eropa memprakarsai sanksi baru terhadap Moskow sehubungan dengan operasi Rusia di Ukraina.
Baca juga: Bukan Rudal, Ini Alat Perang Presiden Ukraina Sudutkan Vladimir Putin, Situasi Terkini Rugikan Rusia
Uni Eropa (UE) melarang pesawat Rusia mendarat, lepas landas, atau terbang di atas UE.
Negara-negara Eropa juga melarang perusahaan Eropa memasok pesawat sipil dan suku cadang ke Rusia.
Blok Uni Eropa tersebut juga telah melarang operasi yang berkaitan dengan pengelolaan cadangan dan aset Bank Sentral Rusia.
Negara-negara UE dapat melakukan transaksi dengan Bank Rusia apabila sangat diperlukan untuk memastikan stabilitas keuangan.
Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina, Pejabat Amerika Serikat Bocorkan Taktik Terbaru Pasukan Vladimir Putin
Uni Eropa Embargo Ekonomi Rusia
Diwartakan sebelumnya, Uni Eropa telah menyetujui penjatuhan sanksi ekonomi kepada Rusia atas ancaman agresi terhadap Ukraina.
Sanksi tersebut merupakan tanggapan Uni Eropa terkait ancaman serangan militer Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina.
Hal itu diumumkan oleh Kepala Kebijakan Uni Eropa Josep Borrell dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian pada hari Selasa (22/2/2022) di Paris, Prancis.
Sanksi ini ditujukan kepada 351 anggota parlemen Rusia yang memberikan suara untuk mengakui wilayah separatis di Ukraina.
Baca juga: TERNYATA Vladimir Putin Kebal Terhadap Sanksi Barat, Rusia Beri Ancaman Terbaru ke Ukraina
Selain itu, 27 pejabat dan lembaga Rusia lainnya dari bidang pertahanan serta perbankan turut akan dijatuhi sanksi.
"Kami juga menargetkan hubungan ekonomi antara dua wilayah (separatis) dan Uni Eropa," ujar Josep Borrell seperti dikutip TribunnewsSultra.com dari YouTube Official iNews, Minggu (27/2/2022).
"Untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dengan jelas merasakan konsekuensi ekonomi dari tindakan ilegal dan agresif mereka," lanjutnya.
Uni Eropa juga akan membatasi akses Ibu kota Rusia, Moskow ke pasar modal dan keuangan Uni Eropa.
Baca juga: Update Terbaru Invasi Rusia: Militer Ukraina Sebut Serangan Pasukan Rusia Melambat
"Dan yang tak kalah pentingnya, karena ini sangat penting, kami menargetkan kemampuan negara dan pemerintah Rusia untuk mengakses pasar modal dan layanan keuangan kami," tegas Josep Borrell.
"Membatasi kebijakan pembiayaan mereka melalui membatasi akses utang negara mereka ke pasar uang kami." sambungnya.
Meski dijatuhi sanksi ekonomi oleh Uni Eropa, Putin tetap memerintahkan pasukan militer Rusia untuk melakukan serangan terhadap Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) hingga saat ini.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)