Perang Rusia dan Ukraina
Nasib 138 Warga Negara Indonesia di Ukraina Saat Perang dengan Rusia Berkecamuk, Kondisi Terkini
Nasib 138 Warga Negara Indonesia atau WNI di Ukraina saat perang dengan Rusia berkecamuk, kondisi terkini dikabarkan KBRI Kyiv.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Nasib 138 Warga Negara Indonesia atau WNI di Ukraina saat perang dengan Rusia berkecamuk, kondisi terkini dikabarkan KBRI Kyiv.
Kementerian Luar Negeri atau Kemlu RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv mengabarkan kabar terbaru WNI tersebut.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia sudah menjalin kontak dengan 138 WNI yang berada di Ukraina saat perang dengan Rusia berlangsung.
Dari 138 orang tersebut, sebanyak 11 warga negara Indonesia bertempat tinggal di wilayah timur.
Beberapa dari mereka yang berada di Ukraina Timur di antaranya ada di Donetsk dan Luhansk.
Baca juga: Serangan Pertama Rusia ke Ukraina Tewaskan 137 Warga, Presiden Ukraina: Mereka Pahlawan Kami
Kabar terbaru tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha.
“Melalui WhatsApp grup kami mendapat informasi WNI di Ukraina masih dalam kondisi yang aman, mereka tetap tenang,” kata Judha pada konferensi pers.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang ke negara tetangganya tersebut sejak Kamis (24/2/2022) pagi.
Dalam serangan pertama invasi militer tersebut, sebanyak 137 warga Ukraina dilaporkan tewas.
Sedangkan, 316 orang lainnya terluka dalam operasi militer Rusia.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Hari ini kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil,” jelas Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video, dikutip dari AFP, Jumat (25/2/2022).
Kondisi Warga Negara Indonesia
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, menjelaskan, pemerintah melalui Kemlu RI telah meminta WNI yang berada di Ukraina berkumpul di KBRI Kyiv.
Hal tersebut sehubungan dengan keadaan darurat yang terjadi di negara tersebut.
Mayoritas WNI ada di Kota Kyiv dan Odessa dan beberapa lainnya tersebar di kota lainnya.
“Sesuai dengan rencana kontijensi, kami telah meminta WNI berkumpul ke KBRI yang ada di Kyiv,” jelasnya.
“Sedangkan bagi WNI yang kesulitan agar segera menghubungi nomor hotline darurat,” ujar Judha menambahkan.
Judha menjelaskan KBRI telah mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan.
Dalam hal ini, Kemlu dan KBRI Kyiv juga bekerja sama dengan perwakilan RI terdekat yakni KBRI Warsawa hingga KBRI Moskow.
Kerja sama tersebut untuk menyusun rencana kontijensi dan memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI).
Baca juga: Update Perang Rusia dan Ukraina hingga Tagar World War 3 serta Presiden Putin Jadi Trending Twitter
Kementerian Luar Negeri atau Kemlu RI mencatat ada 11 WNI yang tinggal di Ukraina Timur.
Wilayah ini di mana ledakan besar terdengar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
“Konsentrasi warga negara kita mayoritas ada di Kyiv. Nomor dua ada di Odessa dan beberapa daerah lain di Ukraina,” kata Judha pada press briefing Kamis (24/2/2022).
Judha mengatakan pemerintah telah mampu berkomunikasi dengan WNI dan meminta mereka yang berada di kawasan tersebut mendekat dan berkumpul di KBRI Kyiv.
Namun jika tidak memungkinkan, sesuai dengan rencana kontijensi, pemerintah pusat dan KBRI telah menetapkan titik-titik berkumpul bagi WNI.
Pemerintah juga memantau serangan ada di beberapa kota lain, termasuk di Odessa.
Untuk WNI yang ada di Odessa, jika tidak memungkinkan untuk ke Kyiv, KBRI meminta WNI untuk tinggal sementara dulu di Odessa, sambil pemerintah mencari jalur aman lain.
“Pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin jalur yang aman untuk mengevakuasi WNI,” ujarnya.
Kondisi Terkini Perang

Deklarasi perang Rusia dengan Ukraina sebelumnya diperintahkan Presiden Vladimir Putin sejak Kamis pagi.
Setelah deklarasi itu, ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, seperti dilaporkan kantor berita Interfax mengutip media lokal.
Sementara tembakan terdengar di dekat Bandara Boryspil.
Menurut Interfax seperti dilansir Reuters, serangan roket terjadi terhadap fasilitas militer di seluruh Ukraina.
Pasukan Rusia juga dilaporkan telah mendarat di kota pelabuhan Selatan Ukraina, Odessa dan Mariupol.
Ledakan dari Kyiv, serta sirene serangan udara dan serangan roket terhadap jet tempur Ukraina di bandara di luar kota juga juga dilaporkan The Guardian.
Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatan pada hari Kamis, pejabat dan media lokal melaporkan.
Tembakan juga terjadi di dekat bandara utama ibu kota, kata kantor berita Interfax.
Sebuah foto yang dirilis oleh kantor Presiden Ukraina tampak menunjukkan ledakan di Kyiv, Kamis dini hari.
Penduduk di kota-kota Ukraina tampak melarikan diri setelah serangan militer Rusia.(*)
(Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami, TribunnewsSultra.com)