Kala Presiden Jokowi Tegur Dirut PLN Usai Dengar Keluhan Jusuf Kalla Soal PLTA Poso Sulawesi Tengah
Kala Presiden Jokowi tegur Dirut PLN Darmawan Prasodjo usai dengar keluhan Jusuf Kalla (JK) soal PLTA Poso di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, POSO - Kala Presiden Jokowi tegur Dirut PLN Darmawan Prasodjo usai dengar keluhan Jusuf Kalla (JK) soal PLTA Poso di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Keluhan itu disampaikan JK saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso pada Jumat (25/2/2022).
Tak hanya peresmian PLTA di Poso berkapasitas 515 Megawatt (MW) di Desa Sulewana, Kabupaten Poso, Provinsi Sulteng.
Dalam kesempatan yang sama Jokowi juga meresmikan PLTA Malea berkapasitas 90 MW yang berlokasi di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
JK yang merupakan Founder Kalla Group langsung menyampaikan keluhannya kepada Jokowi pada kesempatan itu.
Baca juga: Dampak Gempa 6,2 SR di Pasaman Barat, 3 Meninggal dan 30 Luka-luka, Masjid hingga Kantor Ambruk
Keluhan mantan Wakil Presiden RI tersebut terkait sulitnya mendapatkan izin pembangunan PLTA Poso.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi pun langsung menegur Direktur Utama atau Dirut PLN Darmawan Prasodjo.
“Tetapi yang ingin saya tekankan pada pagi hari ini adalah agar birokrasi utamanya di PLN itu betul-betul, Pak Dirut, diperhatikan,” kata Jokowi.
“Jangan sampai ada keluhan lagi seperti tadi juga disampaikan oleh Bapak Jusuf Kalla.
Negoisasi perizinan sampai lebih dari lima tahun,” jelas Jokowi menambahkan.

Jokowi mengatakan terlalu lama masa pengurusan izin akan membuat pengusaha kelelahan.
“Sekuat apa pun orang ngurusin izin negoisasi sampai lebih dari lima tahun, kecapean di ngurusin izin, belum bekerja di lapangan,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi pun mengapresiasi dan menghargai upaya JK untuk menyelesaikan PLTA Poso.
“Untungnya Pak Jusuf Kalla dan seluruh manajemen Kalla Group ini tahan banting. Coba kalau ndak, sudah mundur dulu,” katanya.
Lima tahun ngurus enggak rampung-rampung. Itu baru ngurus izinnya belum nanti mendapatkan pendanaan dari konsorsium perbankan bukan sesuatu yang gampang,” jelas Jokowi menambahkan.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah G20, Jokowi Diminta Turun Tangan Selesaikan Konflik Bersenjata Rusia dan Ukraina