HUT TribunnewsSultra

BPS Sulawesi Tenggara Paparkan Data Inflasi hingga Ekspor dan Impor di HUT TribunnewsSultra.com

Badan Pusat Statistik atau BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) memaparkan data statistik di Sulawesi Tenggara.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sultra, Surianti Toar 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik atau BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) memaparkan data statistik di Sulawesi Tenggara.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Sultra, Agnes Widya Astuti yang diwakili oleh Statistisi Madya selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sultra, Surianti Toar.

Surianti Toar berkesempatan menyampaikan data statistik dalam Live Special 1st TribunnewsSultra.com yang digelar secara virtual Zoom, Jumat (18/2/2022).

Kegiatan ulang tahun TribunnewsSultra.com ini menghadirkan sejumlah pejabat lainnya, Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Plt Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Taufik Ariesta Ardhiawan.

Dalam paparannya, Surianti Toar menuturkan BPS mencatat pada Januari 2022 inflasi gabungan dua kota di Sulawesi Tenggara (Kota Kendari dan Kota Baubau sebesar 0,48 persen.

Baca juga: 8 Arah Kebijakan Strategis OJK Sultra 2022, Normalisasi Covid-19 hingga Transformasi Ekonomi Digital

"Pada Januari 2022 terjadi inflasi sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,39," jelasnya.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,39 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,20 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,17 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,39 persen.

Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,17 persen, kelompok kesehatan 0,11 persen kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,03 persen.

"Kelompok yang mengalami deflasi yaitu transportasi 1,54 persen dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil," ucapnya.

Baca juga: BPS Sulawesi Tenggara Catat Pertumbuhan Ekonomi Sultra Triwulan IV 2021 Sebesar 7,66 Persen

Lebih lanjut, tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2021-Januari 2022) sebesar 0,48 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 3,49 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, telur ayam ras, beras serta minyak goreng.

"Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain angkutan udara, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, daun kelor, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria serta ikan tuna," tuturnya.

Selain inflasi, Surianti pun memaparkan terkait data ekspor, di mana ekspor pada Desember 2021 lalu mencapai 555,10 juta dolar atau naik 310,36 persen dibanding ekspor November 2021 yang tercatat 135,27 juta dolar.

Sementara, volume ekspor Desember 2021 tercatat 299,88 ribu ton atau turun sebesar 11,05 persen dibanding volume ekspor November 2021 yang tercatat 337,13 ribu ton.

Baca juga: BPS Sulawesi Tenggara Catat Jumlah Penumpang Pesawat di Sultra 94.115 Orang, Kapal Capai 255.657

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved