Berita Sulawesi Tenggara
Kemana APBD Sultra Tahun 2022? Pemprov Sulawesi Tenggara Gunakan Untuk Biayai 8 Proyek Prioritas Ini
Rencananya Pemprov Sultra bakal menuntaskan 3 mega proyek sebelumnya, serta kos untuk mulai mengerjakan 5 proyek baru.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Penangan Covid-19 diperlukan untuk kestabilan kegiatan perekonomian, wisata, dan sosial budaya masyrakat.
Baca juga: Pemkab Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Susun RPJMD Sesuai Prinsip Dasar Ekonomi Daerah
"Kemudian yang kedelapan, penganan dampak Covid-19 di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah di tahun 2022," ujar Ridwan Badallah.
"Masih kita alokasikan anggaran untuk menanggulangi Covid-19, kalau tidak salah Rp5 miliar," imbuhnya.
Harapan Gubernur Ali Mazi
Selain 8 itu, Ridwan Badallah juga menyampaikan harapan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.
Ia mengatakan, Ali Mazi sangat mengharapkan masyarakat untuk membantu membangun Sulawesi Tenggara menjadi lebih baik, tentu dengan pembangunan sumber daya manusia.
"Yang terpenting hari ini selaini infrastruktur, juga pembangunan sumber daya manusia. Bagaimana masyarakat Sultra menjadi lebih memiliki daya saing," katanya.
"Maksudnya, masyarakat Sultra bukan cuma memiliki sertifikat, seperti ijazah S1, S2, dan S3, tetapi juga memiliki keterampilan," lanjutnya.
"Itulah sebabnya bapak gubernur membangun institut teknologi kelautan di Kabupaten Buton. Dalam rangka apa, karena kita adalah daerah dengan kepulauan, maka sangat dibutuhkan salah satu institut yang bisa melahirkan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan," tambahnya.
Tak cukup itu saja, ia mengatakan bahwa Ali Mazi menginginkan kedamaian di antara masyarakat Sulawesi Tenggara yang heterogen.
Juga Ali Masi ingin dikritisi dengan mengedepankan etitut dan dedikasih.
"Mari teman-teman pemuda yang kedepan menggantikan kami, jika itu adalah akisi yang memberikan warning atau peringatan kepada pemerintah, mari melakukan aksi yang damai," ujar Ridwan Badallah.
"Saya beri contoh kemarin, ketika para sopir turun kejalan dengan damai, rapi mobilnya. Saya lihat kesejukan yang ada," lanjutnya.
"Mereka hanya sopir, tetapi datang di DPRD Sultra dengan tertib. Kami inginkan dan harapapkan, kedepan begitu juga kelompok yang datang menyampaikan aspirasinya, demo atau apapun, dengan cara yang beretitut dengan dedikasih. Dengan cara yang mencerminkan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara memiliki daya saing," imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)