Berita Sulawesi Tenggara
AJI Kendari - IJTI Sultra Kecam Satpol PP dan Polisi Pelaku Dugaan Kekerasan Jurnalis Saat Demo
AJI Kendari dan IJTI Sultra mengecam tindakan dugaan kekerasan yang dialami seorang jurnalis.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
Sementara itu, Kasatpol PP Sultra, La Ode Daera belum merespons pesan WhatsApp jurnalis TribunnewsSultra.com saat dihubungi, pada Kamis (10/2/2022) malam.
Kronologi Pemukulan
Sebelumnya, demonstrasi penolakan anak Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, Alvian Taufan Putra jadi Calon Ketua HIPMI berlangsung ricuh.
Sejumlah mahasiswa terlibat bentrokan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), imbasnya, seorang jurnalis JPNN juga ikut dianiaya.
Diketahui, anak Gubernur Sultra, Alvian Taufan Putra menjadi calon tunggal Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Sultra.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Jadi Pembicara di Forum Jurnalis Spesialis, Ungkap Kekurangan Wartawan Biasa
Alvian Taufan Putra mengalahkan Dirga Mubarak dalam verifikasi berkas yang dilakukan panitia pemilihan.
Sejumlah mahasiswa pun mempertanyakan keputusan panitia tersebut, mereka menduga tahapan seleksi ini diintervensi Gubernur Ali Mazi.
Demonstrasi berlangsung di depan Rumah Jabatan atau Rujab Gubernur Sultra, Jl Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, pada Kamis (10/2/2022) siang.
Insiden kericuhan bermula saat pendemo hendak membakar ban bekas, namun, dihalangi puluhan Satpol PP.
Kericuhan pun terjadi, mahasiswa dan Satpol PP saling tarik-menarik ban bekas. Sementara, sejumlah wartawan yang meliput demonstrasi itu, berupaya mengambil gambar kericuhan.
Baca juga: Workshop Jurnalistik di Kampus IAIN Kendari, Sulkarnain Sebut era Digital Jadi Tantangan Jurnalis
Namun, seorang jurnalis bernama La Ode Deden Saputra dari JPNN mengalami tindakan dugaan kekerasan.
"Tangan saya dipukul Satpol PP saat ambil gambar, HP yang saya pakai ambil video jatuh dan retak," kata Deden usai demonstrasi berlangsung.
Saat akan mengambil handphonenya yang jatuh, Deden kembali didorong oleh Satpol PP dan seorang aparat kepolisian diduga ikut memukul.
Jurnalis JPNN, La Ode Deden Saputra mengaku, usai kejadian tersebut, tangan dan kepalanya terasa sakit. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)