HPN 2022
Pembukaan HPN 2022 di Kendari Sultra, Wapres RI Sebut Media Massa Harus Sajikan Konten Mendidik
Dalam sambutannya, Wapres RI KH Maruf Amin menitikberatkan terhadap digitalisasi media massa pada saat ini.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin memberikan sambutan secara virtual dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam sambutannya, Wapres RI KH Maruf Amin menitikberatkan terhadap digitalisasi media massa pada saat ini.
Katanya, dengan kondisi saat ini, digitalisasi memberikan dampak terhadap semua aspek kehidupan masyarakat.
Wapres RI menuturkan dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat mengharuskan masyarakat Indonesia bijak dalam penggunaan media sosial.
"Harus bijak dalam bermedia sosial, begitupun media massa harus menyediakan konten mendidik untuk kemajuan Indonesia," ucapnya melalui virtual, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Agenda Lengkap Hari Pers Nasional atau HPN 2022 di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Hingga 10 Februari
Selain itu juga, dengan pesatnya kemajuan teknologi berdampak pada kemunculan platform digitalisasi dalam masyarakat.
Seperti hadirnya e-Commerce pada sektor perdagangan, Fintech dan e-Payment pada sektor perbankan dan EduTech dalam bidang pendidikan.
Menurutnya, semua hal tersebut merupakan bukti eksistensi digitalisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu, saat ini digitalisasi menjadi penggerak perekonomian suatu bangsa, dan diprediksi ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025 mendatang.
"Ekonomi digital mencapai nilai 1.300 triliun, terdapat 21 juta konsumen, pengguna internet di Indonesia ikut naik 49 persen, dari 47 miliar dolar, diperkirakan tembus 75 miliar dolar pada akhir 2021," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Batal Datang di Kendari Sulawesi Tenggara, Buka Hari Pers Nasional 2022 Virtual
Lanjut Wapres, seiring dengan peningkatan transaksi, Indonesia juga diproyeksikan menjadi tujuan investasi terpopuker di Asia Tenggara melampaui negara Singapura.
Katanya, tentu data tersebut sangat menggembirakan namun yang perlu digarisbawahi yakni Indonesia tak boleh hanya menjadi pasar yang besar dari produk teknologi digital global.
"Namun, Indonesia mesti memiliki posisi tawar yang kuat dan mampu mengambil manfaat dari teknologi dan inovasi," tuturnya.
Kata dia, dalam kemandirian digital, pada satu sisi Indonesia ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi.
Seperti pemberdayaan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan UMKM serta memberi ruang inovasi bagi karya anak bangsa.
Baca juga: 350 Personel Polda Sulawesi Tenggara Amankan Lokasi Hari Pers Nasional 15 Titik di Kota Kendari