Berita Sulawesi Tenggara

Sekolah di Sultra Mulai Terapkan Kurikulum Prototipe, Dikbud Sebut Fokus Pembelajaran Esensial Saja

Kini kurikulum prototipe (prototype) mulai diterapkan sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Kadis Dikbud Sultra) Asrun Lio 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kini kurikulum prototipe (prototype) mulai diterapkan sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Kadis Dikbud Sultra), Asrun Lio saat ditemui beberapa waktu lalu di Claro Hotel Kendari.

Ia menjelaskan kurikulum prototipe ini dimaksudkan hadir untuk recovery pembelajaran tatap muka yang mengalami keterlambatan pada masa pandemi Covid -19.

"Saat ini sudah berjalan. Ini pilihan untuk setiap sekolah karena kurikulum ini dimaksudkan untuk recovery pembelajaran tatap muka yang mengalami keterlambatan pada masa pandemi," terangnya.

Oleh karena itu, kata dia, kurikulum prototipe ini hanya difokuskan pada kematangan tujuan pembelajaran yang esensial.

Baca juga: Dikbud Sulawesi Tenggara Minta Siswa Mengisi Libur Nataru dengan Kegiatan Profil Pelajar Pancasila

"Ini kurikulum prototipe adalah kurikulum yang difokuskan pada kematangan tujuan-tujuan pembelajaran yang esensial saja. Saat ini telah berjalan penyederhanaan," jelasnya.

Di samping itu, Asrun Lio menyebutkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih dilaksanakan secara terbatas.

Menurutnya, hal ini dilakukannya demi tetap menjaga siswa dari penyebaran Covid -19 yang masih melanda.

"Sekarang pembelajaran tatap muka masih terbatas, pak Gubernur Sultra sudah mengedarkan surat edaran itu kepada seluruh kabupaten/kota di Sultra," katanya.

"Karena rata-rata di Sultra ini PPKM-nya pada Level 1 dan Level 2 sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," tambahnya.

Baca juga: Kemendikbud Siapkan Kurikulum Prototipe di Sekolah, Anggota DPR RI Sebut Guru Berperan Paling Besar

Ia mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini karena pemerintah masih mengutamakan kesehatan siswa.

"Untuk pembelajaran itu maksimal 6 jam sehari, jadi kami harapkan sekolah dapat mendorong upaya siswa-siswa tetap menerapkan protokol kesehatan dan mereka diharapkan bisa vaksinasi," tuturnya.

Namun kata dia, syukurnya vaksinasi siswa telah mencakup lebih dari 50 persen, sehingga sudah dapat melaksanakan sekolah tatap muka terbatas.

"Guru dan tenaga pendidik sudah divaksin di atas 80 persen. Karena saat ini sudah ada sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka 100 persen tapi jam pembelajarannya dikurangi," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved