Berita Kendari
Universitas Mandala Waluya Kendari Mulai Berlakukan Kuliah Tatap Muka 100 Persen
Penerapan kebijakan ini sejalan mengingat capaian vaksinasi perguruan tinggi swasta terbaik kedua di Sulawesi Tenggara telah diatas angka 85 persen
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Universitas Mandala Waluya atau UMW Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai memberlakukan kuliah tatap muka 100 persen, Kamis (20/1/2022).
Pemberlakuan kuliah tatap muka 100 persen sesuai capaian vaksinasi UMW Kendari diatas angka 85 persen.
Rektor UMW Kendari, Ratna Umi Nurlila mengatakan saat ini mahasiswa telah menjalani perkuliahan tatap muka 100 persen.
"Kuliah tatap muka sudah berjalan kemarin, saat ini kita perampungan di lab yang mulai jalan. Jadi kita star perkuliahan lagi," katanya.
Baca juga: Capaian Vaksin Kampus UHO Dan UMK Diatas 50 Persen, Siap Berlakukan Kuliah Tatap Muka 100 Persen
Kata Ratna Umi Nurlila, kini UMW menyiapkan sarana cuci tangan pencegahan Covid -19 lebih banyak di lingkup kampus.
"Sudah disiapkan dari segi sarana sendiri seperti jumlah tempat cuci tangan lebih banyak sehingga teori nanti dapat dilaksanakan juga tatap muka," ungkapnya.
Namun walau begitu, kata Ratna Umi Nurlila perkuliahan secara online masih akan tetap berjalan.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Universitas Mandala Waluya Kendari Ikut Vaksinasi, Percepat Kuliah Tatap Muka
Sebab salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan di Kota Kendari ini menerapkan e Learning yang merupakan program unggulan dari pemerintah.
"Kita juga punya e-Learning, dimana program ini proses pembelajaran yang didukung oleh pemerintah dan tidak bisa dihilangkan," tuturnya.
Komitmen UMW dalam menjalankan program e-learning ini, Universitas Mandala Waluya Kendari menerima penghargaan sebagi kampus nominasi penyelenggara terbaik se Sulawei Tenggara.
"Jadi kita harus konsisten dengan itu walau perkuliahan tatap muka penuh dilakukan, tapi pembelajaran masih akan dilakukan blanded learning," jelasnya.
"Dan itu sudah arahan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) serta pemerintah yakni mas menteri terkait blanded learning," tutupnya menambahkan.
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)