Komentari soal Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Baru, Ernest Prakasa: Agak Janggal Enggak Sih?
Aktor sekaligus presenter Ernest Prakasa komentari Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) baru, menurutnya ada kejanggalan.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa menyampaikan pendapatnya terkait Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Menurut komedian pria berusia 39 tahun itu, penamaan IKN baru terdapat kejanggalan.
Hal ini, ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ernestprakasa pada Rabu (19/1/2022) sore kemarin.
Ernest Prakasa menyatakan bahwa makna "Nusantara" merupakan Indonesia.
"Sejak dulu makna "Nusantara" adalah keseluruhan Indonesia." tulis Ernest seperti dikutip TribunnewsSultra.com dari akun @ernestprakasa, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Tak Setuju Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Baru, Fadli Zon: Harusnya Dinamakan Jokowi
Pemeran Arlan dalam film Teka Teki Tika itu pun mempertanyakan perihal penamaan IKN baru dengan Nusantara.
"Kalo dijadiin nama ibukota, buat gw sih agak janggal. Ya ga sih?" lanjutnya.
Sontak beberapa warga Twitter pun memberikan komentar yang beragam pada cuitan Ernest Prakasa tersebut.
"Setuju." tulis akun @MLekatompessy24.
"Iya koh Ernest..Krn konteks Nusantara dari Sabang sampai Merauke..." tulis akun @IgnatiusAryono.
"Ga juga, ini langkah baru ko. Nama nusantara harus melekat sih, gw masih positif thingking aja sih. Bisa jadi Indonesia ganti jadi Nusantara juga kan.." tulis akun @gusdik10.
Baca juga: Usung Konsep Zero Emisi, Jokowi Sebut Nusantara Dirancang agar Warga Bepergian dengan Jalan Kaki
"Jatuhnya makna ganda. Khawatir di kemudian hari muncul informasi yg ga jelas arahnya, ntah merujuk ke nusantara ibukota atau nusantara Indonesia. Kenapa ga buat nama lain aja sih yg lebih mudah dipahami." tulis akun @aaiiseee.
"Gak juga sih. Biasa aja. Apa makna nusantara ini negatif? Kan enggak juga." tulis akun @kmendaen.
"Menurutku tidak kak. Nyatanya memang ada beberapa negara yang nama ibukotanya sama atau mempunyai makna yang sama, contohnya Brasil dengan Brasilia dan Tunisia dengan Tunis.
Kalau memang ada yang aneh dengan menyebut IKN dengan "nusantara", menurutku juga masalah pembiasaan saja." tulis akun @notExistinRL.
Tak jauh berbeda dengan Ernest Prakasa, sebelumnya Nusantara sebagai nama IKN baru mendapat kritikan dari politikus Fadli Zon.
Diwartakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai pemberian nama Ibu Kota Negara (IKN) baru yang nantinya akan berlokasi di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) kurang cocok.
Baca juga: Terima Usulan Sekitar 80 Nama, Ini Alasan Pemerintah Pilih Nusantara sebagai Nama Ibu Kota Baru
Diketahui bahwa nama ibu kota baru yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah "Nusantara".
Namun, Fadli Zon mengaku bahwa ia tidak setuju dengan "Nusantara" sebagai nama ibu kota baru.
Hal ini disampaikan politikus Partai Gerindra tersebut melalui cuitan di akun Twitter-nya @fadlizon pada Selasa (18/1/2022).
"“Nusantara” kurang cocok jd nama ibukota baru." tulis Fadli seperti dikutip TribunnewsSultra.com dari @fadlizon, Rabu (19/1/2022).
Fadli Zon pun menyertakan alasan akan penolakan dari dirinya terhadap "Nusantara" sebagai nama IKN baru.
"Nusantara punya pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia, belum lagi ada “Wawasan Nusantara”."
Baca juga: Bakal Jadi Smart City, Terungkap Nama Nusantara untuk Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Menurut Fadli Zon, ibu kota baru seharusnya dinamai "Jokowi".
"Usul saya nama ibu kota langsung saja “Jokowi”." kata Fadli Zon.
Usulan Fadli Zon tersebut, terinspirasi dari nama ibu kota negara Kazakhstan "Nursultan" yang diambil dari nama sang Presiden Nursultan Nazarbayev.
"Sama dengan ibu kota Kazakhstan “Nursultan” (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev”)." pungkasnya.
Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Baru

"Nusantara" terpilih menjadi nama ibu kota baru yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
Baca juga: Sasar Wilayah Calon Ibu Kota Baru, OTT KPK Jaring Bupati PPU Abdul Gufur Masud atas Kasus Suap
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).
"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," ungkap Suharso, Senin (17/1/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
Suharso menjelaskan bahwa, nama ibu kota tersebut mulanya akan dimasukkan ke dalam RUU IKN.
Namun hal itu ditahan hingga akhirnya diberikan konfirmasi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, pada draf RUU, ibu kota baru hanya disebut sebagai "IKN [...]", karena belum mencantumkan nama di dalamnya.
Suharso mengatakan, bahwa pemerintah memilih kata Nusantara menjadi nama ibu kota Republik Indonesia yang baru.
Baca juga: Masa Kepemimpinan Abdul Gafur Masud, Bupati PPU yang Terjaring OTT KPK: Disebut Beli Pulau Rp 2 M
"Ada sekitar 80-an lebih, tetapi kemudian akhirnya dipilih kata 'Nusantara' tanpa kata jaya," sebut Suharso dalam rapat antara Panitia Khusus RUU Ibu Kota Negara dan pemerintah, Senin (17/1/2022).
Diungkapkannya juga alasan pemerintah pada akhirnya memilih nama Nusantara.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia," papar Suharso.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)