Berita Sulawesi Tenggara
Jumlah Penduduk Miskin 2021 di Sulawesi Tenggara Naik 4 Ribu Orang, Total Capai 323 Ribu Orang
Catatan BPS Sulawesi Tenggara ini meningkat sebanyak 4,56 ribu orang Maret 2021 dan meningkat 5,94 ribu orang pada September 2020.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
"Beras masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 24,58 persen di perkotaan dan 27,15 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (6,87 persen di perkotaan dan 9,97 persen di perdesaan)," tuturnya.
Kemudian komoditi lainnya adalah kue basah (4,12 persen di perkotaan dan 2,81 persen di perdesaan), tongkol/tuna/cakalang (3,77 di perkotaan dan 3,57 persen di perdesaan).
Lalu ada telur ayam ras (3,65 persen di perkotaan dan 3,26 persen di perdesaan), kembung (3,15 persen di perkotaan dan 2,36 persen di perdesaan), roti (3,08 persen di perkotaan dan 2,61 di perdesaan).
Baca juga: Gerindra Sulawesi Tenggara Bakal Benahi Struktur dan Pemenangan Legislatif Menuju Pemilu 2024
"Komoditi selanjutnya yaitu mie instan (2,50 persen di perkotaan dan 2,44 persen di perdesaan), gula pasir (2,34 persen di perkotaan dan 3,08 di perdesaan), dan seterusnya,"katanya.
Selain itu katanya, komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, barang kecantikan, bensin.
Kemuduan ada pajak kendaraan, pendidikan, air, sabun cuci, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, pakaian jadi perempuan dewasa dan upacara agama, adat dan lainnya.
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.
"Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada September 2021 adalah sebesar Rp 2.163.197,-/bulan naik sebesar 10,31 persen dibanding kondisi Maret 2021 yang sebesar Rp1.961.091,-/bulan,"pungkasnya.
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)