Berita Ekonomi
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Menambah 10 Titik Lokasi BBM Satu Harga Sepanjang Tahun 2021
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, tengah mencanangkan program BBM satu harga ke seluruh pelosok negeri.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, tengah mencanangkan program BBM satu harga ke seluruh pelosok negeri.
Tentunya hal itu menjadi peran dan tanggung jawab Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjangkau wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).
Karena mengingat masih ada beberapa lokasi di pelosok Indonesia yang hingga saat ini belum merasakan mudahnya mendapatkan akses energi.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan agar energi dekat dengan masyarakat, pemerintah mencanangkan BBM satu harga.
"Sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali seperti di wilayah lainnya karena lokasi dengan akses yang sulit," ucapnya, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Direksi Pertamina Patra Niaga Blusukan di Sultra, Kunjungi Pertashop Morosi dan SPBU Pohara Konut
Lanjutnya, Sulawesi memiliki karakteristik geografis kepulauan dan beberapa pegunungan sehingga terdapat beberapa daerah yang terisolir.
Daerah yang sulit dijangkau itu karena akses untuk menuju tempat lainnya terhalang medan yang dilalui cukup ekstrem ataupun terpisah cukup jauh dari daratan.
Hal ini tak menyurutkan langkah Pertamina untuk menghadirkan energi di daerah tersebut dengan harga sama seperti yang dinikmati masyarakat di perkotaan.
"Dengan tantangan distribusi serta berbagai tantangan yang dihadapi, tidak membuat Pertamina pantang surut, bahkan menjadi motivasi untuk sepenuh hati melayani," ungkapnya.
Menurut Laode, penyediaan dan pendistibusian energi yang handal di berbagai sektor laksana urat nadi yang akan menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat, industri serta jalannya pemerintahan.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi hingga Stok BBM dan LPG Aman Jelang Libur Nataru
Dalam konteks ini, Pertamina mengemban tugas menjaga kedaulatan negara melalui distribusi energi di seluruh pelosok negeri.
"Tahun 2021, tercatat Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah menambah 10 titik BBM satu harga, sehingga total lokasi BBM satu harga sejak tahun 2017 di Sulawesi adalah 31 titik," tuturnya.
Selain itu, untuk memperluas akses energi pada tahun 2021, dilakukan juga program Pertashop dan OVOO (One Village One Outlet).
Melalui program OVOO, kata Laode, Pertamina memastikan akses pangkalan LPG dekat dengan masyarakat.
Khususnya dengan memperluas channel penjualan LPG PSO yang ditargetkan menjangkau seluruh kecamatan hingga kelurahan terutama daerah yang belum terdapat titik distribusi.
Baca juga: Pemakaian Solar Subsidi Meningkat 15 Persen Oktober 2021, PT Pertamina Patra Niaga Tambah Kuota
"Di mana tercatat sebanyak 8.594 desa atau kecamatan di Sulawesi sudah terdapat pangkalan LPG," kata dia.
"Sehingga hampir 100 persen seluruh desa atau kecamatan di Sulawesi tersedia akses pangkalan LPG," katanya.
Selain OVOO, inovasi terus dikembangkan Pertamina demi meningatkan akses pembelian BBM untuk masyarakat perdesaan.
Pertamina terus memperluas jangkauan titik Pertashop di Sulawesi. Saat ini pun tercatat sebanyak 253 titik Pertashop yang ada di Sulawesi.
Pertashop merupakan salah satu terobosan layanan Pertamina untuk membuka akses energi bagi masyarakat di perdesaan.
Baca juga: Pemakaian Solar Subsidi Meningkat 15 Persen Oktober 2021, PT Pertamina Patra Niaga Tambah Kuota
"Pertashop menyediakan _One Stop Pertamina Shopping Outlet_ produk yaitu BBM, LPG dan Pelumas. Pertamina ingin mendekatkan pelayanan BBM di setiap desa," imbuhnya.
Laode menuturkan program Pertashop dan OVOO akan sangat berdampak bagi pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
Dengan begitu, masyarakat di daerah perdesaan yang selama ini kesulitan akses dengan BBM dan LPG serta produk Pertamina lainnya, akan semakin mudah dijangkau.
"Hal ini akan berdampak pada pengembangan ekonomi berbagai pelaku usaha di pedesaan seperti petani, nelayan, bengkel, home industri dan lain sebagainya," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)