Berita Kendari
Anggaran Pembangunan Gedung BLK Kendari Sulawesi Tenggara Senilai Rp8 Miliar
Gedung Balai Lapangan Kerja (BLK) segera dibangun di Kota Kendar, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Gedung Balai Lapangan Kerja (BLK) segera dibangun di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Untuk pembangunan gedung BLK Kendari, pemerintah menaksir aknggaran digunakan sebesar Rp8 miliar.
Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu mengatakan, BLK Kendari sedang menuju taraf internasional, namun prosesnya memakan waktu.
"Balai bertaraf internasional, by proses. Artinya untuk menaikan status itu prosesnya panjang," ujar La Ode Haji Polondu.
Ia menambahkan, proses meningkatkan status BLK Kendari menjadi bertaraf internasional bukan hanya melalui lobi di Kementrian Ketenagakerjaan, tapi juga terkait dengan dewan pertimbangan otonomi daerah dan Kemenpan RB.
La Ode Haji Polondu menambahkan, pihaknya belum melakukan kajian lebih lanjut untuk mengembangkan BLK Kendari ke taraf Internasional.
Namun di sisi lain, pada 18 Februari 2021, , Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi telah mengimkan surat kepada Menteri Ketenagakerjaan untuk menaikan status BLK Kendari menjadi bertaraf internasional.
Baca juga: Contoh PT Toshida di Sulawesi Tenggra, Anggota DPRD Sultra Ini Sebut Pencabutan Ijin Tambang Tepat
Baca juga: Pelatihan Peningkatan Kompetensi Selama 2022, BLK Kendari Target Cetak 3.000 Orang Berkompeten
Ali Mazi menambahkan, bukti lain dari dukungan Pemprov Sultra agar BLK Kendari bertaraf internasional yaitu dengan menghibahkan tanah seluas 4,85 hektare untuk pembangunan gedung.
Ia berharap secepatnya usulan tersebut bisa terwujud, dengan diimbangi upaya maksimal menunjukkan kinerja di BLK Kendari.
Ali Mazi juga meminta BLK Kendari menata yang sudah ada, memanfaatkan tanah hibah dari Pemprov Sultra.
Menindaklanjuti hal itu, BLK Kendari saat ini telah melakukan proses lelang untuk pembangunan workshop alat berat.
Hal tersebut sebagai komitmen menyiapkan tenaga kerja terampil yang bisa mendukung dunia industri pertambangan di Sulawesi Tenggara.
"Sehingga pada saat BLK Internasional bisa terlaksana, kemudian dilakukan peninjauan lapangan untuk mengecek kelayakan, itu sudah bisa terjawab," Imbuh La Ode Haji Polondu. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)