Wanita Paruh Baya di DIY Sempat Menggelandang gegara Tak Diterima Keluarga Suami, Kini Dibawa ke RSJ

A (55), seorang wanita ODGJ di Kulon Progo DIY tinggal sendirian di gubug kecil tak layak huni kini dibawa ke RSJ karena meresahkan.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
Kondisi rumah kecil mirip kandang yang ditempati S alias A (55), di Pedukuhan Sindon, Kalurahan Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Miris, wanita paruh baya yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tinggal sendiran di gubug memprihatinkan.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, wanita berinisial S alias A (55) hidup seorang diri dalam rumah berukuran kecil di Pedukuhan Sindon, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, DIY.

Bentuk rumah panggung itu terdapat tiang dan dinding dari kayu dengan atap genting.

Diketahui bahwa ukuran rumah tersebut yakni 2x1,5 meter.

A telah tinggal di bangunan menyerupai kandang yang direnovasi menjadi rumah tersebut kurang lebih selama 3 bulan.

Adapun dukuh (kepala dusun) beserta dinas terkait pun membawa A ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.

Baca juga: Pergi sejak November, Kerangka Pria ODGJ di Tegal Ditemukan Warga yang Hendak Panen Pepaya

“Kami baru saja mengantarkan A ini ke Pakem,” ujar Dukuh Ahmad Safrudin, di kediamannya pada Selasa (4/1/2022).

A yang mengalami gangguan jiwa sempat menolak keluarganya untuk tinggal di gubug kecil itu.

Wanita paruh baya itu pernah dirawat di sebuah RSJ di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Dia diduga tidak diterima baik oleh keluarga suaminya karena memiliki riwayat sakit jiwa ini.

Akibat sakit jiwa, A diduga tak diterima baik oleh keluarga suaminya hingga pernah menggelandang di Pulau Sumatera.

A kemudian dapat dipulangkan pemerintah setempat ke Kulon Progo.

Baca juga: Pria Diduga ODGJ di Majene Aniaya Warga Menggunakan Senjata Tajam: 4 Korban Alami Luka Tusuk

Ironisnya, saat tiba di kampung halamannya, A juga tak diterima dengan baik oleh keluarganya sendiri.

“Dia ini seperti tidak diakui keluarganya. Seperti dibuang istilahnya,” sebut Safrudin.

Hingga akhirnya A tinggal sendirian di gubuk yang berada di pekarangan sepi dengan dikelilingi pohon lebat.

Meresahkan Warga

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Suharman selaku Ketua RW setempat menuturkan bahwa, warga sekitar turut membantu A untuk menunjang kebutuhan hidupnya.

Tetangga A memberi bantuan, termasuk uang untuk ODGJ paruh baya tersebut.

Baca juga: ODGJ di Cengkareng Habisi Nyawa Ibu, Sempat Ngaku ke Tetangga Korban Tewas akibat Jatuh dari Tangga

Uang pemberian warga tesebut digunakan untuk membangun gubug yang ditinggali A.

“Dibelikan (becak-becakan) roda tiga ini untuk mencari batok kelapa dan rongsokan. Dia punya kandang juga untuk memelihara ayam dan bebek. Dia membeli karena punya uang,” ungkap Suharman.

Warga juga memberi bahan mentah untuk dimasak sampai kebutuhan akan air.

“Kalau MCK dia ke kerabatnya di bawah,” ucap Suharman.

Suharman juga menuturkan bahwa, A sering mengamuk tidak lama setelah tinggal di gubug tak layak huni itu.

Disebutkannya bahwa A kerap berteriak sendiri bahkan, menyerang orang yang ditemuinya dengan batu.

Baca juga: Pria ODGJ 50 Tahun Tiba-tiba Bawa Bensin Bakar Rumah Warga dan Lukai Tetangga Pakai Celurit

A juga merusak rumah tetangga menggunakan batu.

Wanita paruh baya itupun sering telanjang lalu berjalan di jalan umum.

Selain itu, A kemudian mencungkil jalanan kampung sampai rusak.

A yang dianggap meresahkan, lalu dibawa warga ke RSJ di Pakem pada Seasa (4/1/2021) siang.

Petugas Dinas Kesehatan Kulon Progo, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, puskesmas setempat, serta dukuh, Babin TNI hingga Bhabinkamtibmas Polri pun turut bekerja sama dalam upaya tersebut.

Baca juga: Pria ODGJ di OKU Mengamuk dan Membabi Buta Bunuh 5 Warga: Setahun Tak Keluar Rumah

Lantaran A ditolak keluarganya, Ketua RW itupun mengakui masih memiliki banyak PR terkait penanganan ODGJ berusia 55 tahun itu.

“Kami masih punya banyak PR setelah sembuh nanti,” beber Safrudin.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Dani Julius Zebua/Rachmawati)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah A Hidup di Gubuk dan Resahkan Warga, Kepala Dusun: Dibuang Keluarga" dan "ODGJ, Perempuan Ini Dibuang Keluarga, Tinggal di Gubuk dan Dirawat Warga, Kini Dibawa ke RSJ"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved