Berita Kendari
Capaian Vaksinasi Dosis Kedua di Kendari Hambat Vaksin Booster, Kadis Kesehatan: Belum 60 Persen
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum mengatakan capaian vaksinasi dosis kedua belum 60 persen menjadi kendali vaksinasi booster.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum mengatakan capaian vaksinasi dosis kedua belum 60 persen menghambat vaksin booster.
Hal ini disampaikan usai rekonsiliasi data capaian vaksinasi antara data manual dan P-Care, di Aula Waspada Polres Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (5/1/2022).
drg Rahminingrum mengatakan untuk bisa melakukan vaksinasi booster sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang bakal dilaunching pada 12 Januari 2022 mendatang harus memenuhi syarat.
Di antaranya, kata dia, syarat untuk daerah-daerah total capaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 70 persen.
Kemudian, syarat berikutnya untuk bisa melaksanakan vaksin booster adalah vaksinasi dosis kedua telah mencapai 60 persen.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan drg Rahminingrum Beberkan Penyebab Selisih Data Capaian Vaksinasi di Kendari
Sementara itu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kata dia, sudah memenuhi syarat pertama tersebut.
"Kota Kendari dosis pertama sudah 88 persen tapi dosis kedua baru 54 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum.
Ia juga mengatakan data capaian vaksinasi tidak sinkron yang sedang direkomendasikan saat ini juga akan mempengaruhi hasil vaksinasi.
"Bisa berkurang bisa bertambah. Sebetulnya permasalahan di Kota Kendari terkait selisih data ini adalah capaian dosis kedua yang belum capai target. Makanya Kota Kendari belum bisa booster," ujarnya.
Menurutnya, kendala vaksinasi dosis kedua belum tercapai lantaran kemungkinan masyarakat merasa sudah aman dengan vaksin dosis pertama.
Baca juga: Sekda Sultra Sebut Penyetaraan Jabatan Fungsional Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme ASN
"Barangkali masyarakat sudah merasa aman, misalnya untuk keperluan jalan, atau administrasi kan memang sudah bisa jalan. Apalagi sudah tidak ada kasus di Kota Kendari jadi merasa aman," ujarnya.
Ia menyampaikan jika Pemerintah Kota Kendari terus berupaya agar target vaksinasi tersebut bisa tercapai.
Di antaranya dengan selalu mengadakan pelayanan vaksinasi di fasilitas kesehatan se-Kota Kendari, termasuk di Kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Bahkan pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan mengingatkan satu per satu warga Kota Kendari melalui chat untuk segera melaksanakan vaksinasi dosis kedua.
Baca juga: Merasa Ditantang, Pria Mabuk di Bali Alami Luka Tusuk setelah Dianiaya Tetangga dengan Sajam
Disisi lain, Kepala Bidang PD2 Dinkes Kota Kendari Samsul Bahri mengatakan terkait vaksinasi booster akan sebagaimana saran Presiden RI Joko Widodo yakni ada 128 kabupaten kota di Indonesia yang akan melaksanakannya.
Namun hingga saat ini ia juga belum bisa memastikan apakah Kota Kendari masuk dalam 128 kabupaten kota tersebut
Samsul mengatakan masih menunggu informasi terkait nama-nama 128 kabupaten kota sesuai arahan Presiden untuk vaksin booster.
"Saya belum lihat daftarnya kabupaten kota, vaksinnya juga belum di kirimkan kabupaten kota yang booster untuk masyarakat umum, di pulau Jawa juga belum dilaksanakan, kabarnya di 12 Januari ini," ujarnya.
Baca juga: 254 Narapidana Rutan Kelas II B Unaaha Ikuti Vaksinasi Covid-19 Kerjasama Dinas Kesehatan Konawe
Ia juga menegaskan jika masyarakat yang bisa melakukan booster adalah yang telah melakukan vaksinasi 2 kali.
Terkait vaksin yang akan digunakan untuk booster juga belum diketahui akan menggunakan vaksin jenis apa.
Sementara jumlah vaksin di Kota Kendari saat ini, kata dia, masih memadai, di mana sudah ada 4 macam, yakni sinovac, moderna, astrazeneca dan pfizer.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin pertama dan belum divaksin kedua untuk secepatnya datang, sebelum ada kebijakan pemerintah untuk vaksin berbayar.
"Jangan sampai pemerintah pusat berubah pikiran dan menjadi berbayar," ujarnya.
Ini juga menyampaikan terlaksana vaksinasi juga memerlukan peran aktif dari camat, lurah dan RT RW, karena menurutnya mereka yang lebih tahu masyarakatnya yang sudah dan belum divaksin.
"Jika nanti ditambah anak pasti akan lebih banyak pasti akan bertambah. Untuk itu, antusias masyarakat divaksin harus terus kita tumbuhkan," tutupnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)