Berita Kendari
Kepala Dinas Kesehatan drg Rahminingrum Beberkan Penyebab Selisih Data Capaian Vaksinasi di Kendari
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan data capaian vaksinasi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak sinkron.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan data capaian vaksinasi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak sinkron.
Menurut drg Rahminingrum, terdapat selisih antara data capaian vaksinasi secara manual dan data di aplikasi P-Care Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari ini mengatakan tidak sinkron atau ketidakcocokan data ini juga dialami di seluruh daerah di Indonesia.
Pasalnya ada beberapa kendala atau masalah penyebabnya, untuk di Kota Kendari sendiri salah satunya permasalahan NIK yang double.
"Kedua permasalahan yang dihadapi adalah orang sudah divaksin tapi belum terinput atau belum diinput dengan berbagai macam kendala," kata drg Rahminingrum.
Baca juga: Sekda Sultra Sebut Penyetaraan Jabatan Fungsional Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme ASN
Untuk itu, Dinkes Kota Kendari mengambil langkah melakukan rekonsiliasi data capaian antara data manual Dinkes Kota Kendari dengan data KPCPEN.
Kegiatan rekonsiliasi tersebut berlangsung di Aula Waspada Polres Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (5/1/2022).
drg Rahminingrum mengatakan untuk Kota Kendari, dosis satu di data manual tercatat 235.488 atau 88,81 persen dan dosis dua tercatat 145.737 atau 54,96 persen.
Sementara itu, di data P-Care untuk dosis satu tercatat 233.841 atau 88,19 persen kurang dari data manual.
Sedangkan, kata dia, untuk dosis dua tercatat 148.494 atau 56,00 persen lebih banyak dari dosis dua data manual.
Baca juga: Viral Siswa SMP di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Terbangkan Drone dari Rakitan Mainan Pesawat
"Contohnya data di Dukcapil sebanyak 272.367 dan data sasaran yang sudah kita input di Pusdatin sebanyak 265.147," jelasnya.
Di mana selisih dosis pertama sebanyak 1.647 atau 0,62 persen lebih banyak pada data manual, dosis kedua sebanyak 2.757 atau 1,04 persen lebih banyak pada P-Care.
"Jadi selisih dosis artinya juga berdampak pada selisih berdasarkan distribusi kecamatan maupun kelurahan," katanya.
Sehingga dengan menghadirkan petugas P-Care, fasilitas layanan vaksinasi baik Polres, Polda, Kodim, RS Ismoyo, RS Bayangkara, Puskesmas, Klinik yang melayani vaksinasi, diharapkan data tercatat sama.
Karena data-data tersebut, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum, pasti akan mempengaruhi hasil vaksinasi.
Baca juga: Polisi Terjunkan Tim Inafis Ungkap Penyebab Kebakaran Kantor Dinas Sosial Kendari Sulawesi Tenggara
"Bisa berkurang bisa bertambah. Sebetulnya yang jadi permasalahannya di Kota Kendari dengan adanya selisih data ini karena capaian dosis kedua belum capai target," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)