Berita Kendari
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Bakal Tindaklanjuti Polemik E-Voting PEMIRA UHO 2021
puluhan Mahasiswa Universitas Halu Oleo atau UHO, kendari gelar unjuk rasa terkair persoalan hasil e-voting Pemilu Raya UHO 2021 atau Pemira UHO 2021
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Rektor Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu temui massa aksi demo di depan halaman Rektorat.
Sebelumnya, puluhan Mahasiswa Universitas Halu Oleo atau UHO, kendari gelar unjuk rasa terkair persoalan hasil e-voting Pemilu Raya UHO 2021 atau Pemira UHO 2021, Senin (27/12/2021).
Saat berunjuk rasa para mahasiswa kemudian ditemui langsung Rektor UHO, Prof Dr Muhammad Zamrun Firihu
"Kita tunggu putusan dari hasil gugatan, terus kalau memang pernyataan sikap kalian ini benar adanya perlihatkan bukti itu," katanya.
Muhammad Zamrun Firihu meminta agar persoalan ini akan menjadi tindak lanjut Ketua Panja Pemilu Raya UHO 2021.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa di Kendari Tolak Hasil E-Voting PEMIRA UHO 2021, Unjuk Rasa di Halaman Rektrorat
Sementara saat dihubungi TribunnewsSultra.com, Ketua Panja Pemira UHO 2021, Achmad Selamet Aku mengatakan belum ingin memberikan pernyataan kepada awak media.
Kata dia, kini pihaknya masih menunggu hasil gugatan, sejauh ini masih berproses.
"Kita masih menunggu hasil gugatan yang berproses, saya rasa terlalu dini kalau Panja memberi informasi saat ini " jelasnya.
Diketahui hasil Pemira UHO 2021 melalui e-voting telah usai saat tanggal 23 Desember 2021 lalu.

Namun menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa UHO.
Hasil e-voting pemilihan BEM Universitas Halu Oleo dianggap tidak sesuai.
Untuk itu, puluhan mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Independen menolak hasil dari Pemira UHO 2021 itu.
Koordinator lapangan, Anto Lakansai mengatakan pelaksanaan Pemira UHO 2021 itu adanya beberapa kejanggalan.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa di Kendari Tolak Hasil E-Voting PEMIRA UHO 2021, Unjuk Rasa di Halaman Rektrorat
"Dari data yang kami kumpulkan pemilih yang ada di Fakultas Perikanan UHO mencapai 1.155 dan fakta ini tidak sesuai di lapangan," katanya.
Sehingga puluhan mahasiswa ini meminta beberapa tuntutan diantaranya Moratorium BEM Fakultas Perikanan.
Sebab banyaknya kejanggalan dengan sistem Pemira UHO 2021 ini.
"Bubarkan Mahkamah Sengketa Organisasi Kampus (MSOK) sebab MSOK ini tidak berjalan independen sebagai mestinya," ucapnya saat orasi.
Kata dia, MSOK hanya sebagai alat pelengkap struktur dalam Pemira dan tidak lebih dari itu.
"Cabut dan evaluasi SK Rektor 853a karena dalam SK tidak dijelaskan Pemira UHO 2021 berjalan secara e-voting," ungkapnya.
Pantauan TribunnewsSultra.com, aksi berjalan dengan kondusif walaupun sempat terjadi ketegangan antara pihak keamanan kampus menghalau masa masuk ke dalam Gedung Rektorat.
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)