Berita Kendari
Penyebab Gempa Bumi 2,8 Skala Richter di Abeli Kota Kendari, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
Inilah penyebab gempa bumi 2,8 skala richter di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), BMKG Kendari sebut tidak berpotensi tsunami
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah penyebab gempa bumi 2,8 skala richter di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), BMKG Kendari sebut tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa bumi, pada Sabtu (18/12/2021) sekira pukul 09.12 Wita.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Kendari Rudin menyatakan gempa bumi tersebut berkekuatan 2,8 skala richter.
Hasil analisis BMKG Kendari menunjukkan informasi gempa bumi ini terjadi di darat pada jarak 4,2 kilometer, Barat Daya Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sultra pada kedalaman 5 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan jenis dangkal akibat aktivitas Sesar Kendari segmen North di Barat Daya Abeli, Kota Kendari," kata Rudin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: Kota Kendari Diguncang Gempa Bumi 2,8 Skala Richter Berpusat di Kecamatan Abeli
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kota Kendari dengan intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan akan ada truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Hingga pukul 09.45 Wita, hasil monitoring BMKG Kendari menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG Kendari mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)