Putus Cinta, Pemuda di Probolinggo Nekat Panjat Tower 80 Meter, Mau Turun setelah Dengar Suara Pacar
A (20) seorang pemuda di Probolinggo, Jawa Timur nekat panjat tower 80 meter diduga akibat sakit hati diputus cinta, mau turun setelah pacar datang.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sakit hati diputus cinta, seroang pemuda di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), nekat panjat tower 80 meter tingginya coba ingin akhiri hidup.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJatim.com, A (20), seorang pria warga Kalirejo, Dringu, Probolinggo melakukan hal nekat dengan memanjat tower provider setinggi 80 meter, pada Kamis (16/12/2021).
A memanjat sebuah tower di Jalan Sunan Gunung Jati, Kelurahan Jrebeng Lor, Kedopok, Probolinggo, Jatim.
Pemuda 20 tahun yang dengan posisi duduk bahkan tiduran itu hampir berada di ujung tower.
Melihat hal itu, dilakukan proses penyelamatan dan evakuasi oleh Petugas kepolisian, Damkar, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo.
Agar tak melompat dari tower, A ditenangkan oleh pihak polisi dan keluarga melalui alat pengeras suara.
Baca juga: Pak Kades di Manggarai Barat NTT yang Tewas di Hotel Diduga Akhiri Hidup dengan Minum Racun
Ibu A yang melihat aksi nekat putranya itu tak kuasa membendung tangis.
"Mas A tetap tenang. Keluarga menunggu di bawah. Mohon segera turun. Setiap persoalan ada jalan keluarnya," kata seorang petugas polisi.
Putus Cinta

Disebutkan bahwa, A nekat ingin bunuh diri lantaran diduga mengalami sakit hati diputus cinta.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJatim.com, tak lama kemudian, datanglah S (21), warga Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Probolinggo, yang merupakan kekasih A.
Sang kekasih turut membujuk A agar tak bunuh diri.
Baca juga: Pak Kades di NTT Ditemukan Tewas Tak Wajar di Hotel: Sempat Bilang ke Istri Ingin Akhiri Hidup
S dengan suara getir, meyakinkan pacarnya jika ia menyayangi A.
A lantas mencoba turun dari tower tersebut setelah mendengar suara dari keluarga dan pacarnya itu.
Namun, petugas, keluarga, dan S kembali khawatir karena A tak menuruni tower dengan menggunakan anak tangga, melainkan melewati tiang di sisi kanan.