Gunung Semeru Erupsi

Update Korban Erupsi Gunung Semeru dan Dampak Letusan: 1 Korban Meninggal, 41 Luka Bakar, 2 Hilang

Update korban erupsi Gunung Semeru dan dampak letusan, 1 korban meninggal dunia, 41 luka bakar, 2 hilang, serta 10 warga masih terjebak.

Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Update korban erupsi Gunung Semeru dan dampak letusan, 1 korban meninggal dunia, 41 luka bakar, 2 hilang, serta 10 warga masih terjebak. 

Selain korban jiwa, erupsi Semeru juga mengakibatkan jembatan Gladag Perak, yang menghubungkan akses Lumajang dengan Malang terputus.

Baca juga: Keindahan Gunung Semeru di Jawa Timur dalam Film 5 cm, Pesona Ranu Kumbolo hingga Tanjakan Cinta

Akibatnya, kata Indah, pihaknya lamban turun langsung ke warga kawasan Pronojiwo.

“Sehingga, beberapa teman harus mutar jalan lewat Malang,” jelasnya.

Terlebih banyak pohon tumbang di akses jalan menuju ke arah Malang ikut terhambat.

Untuk itu, Indah pun meminta kesediaan BPBD dan Dinas Sosial Malang mau membantu mempersiapkan posko terlebih dahulu di sana.

“Kami berharap BPBD dan Dinas sosial Malang hendaknya membuat posko untuk tempat pengungsian maupun dapur umum untuk melayani warga kami di Pronojiwo,” ujarnya.

Kronologi Gunung Semeru Meletus

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

Anggota BPBD daerah tersebut bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

Tim BPBD mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved