2 Hal Ini Diduga Pertimbangan Presiden Jokowi Tunjuk Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI
Menurut Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati persoalan rotasi matra dalam penunjukan Andika Perkasa calon Panglima TNI tak perlu dibahas lebih jauh.
Puan mengatakan DPR RI akan menindaklanjuti surpres dengan menugaskan Komisi I DPR RI untuk melakukan pembahasan termasuk fit and proper test.
Selanjutnya, Komisi I akan melaporkan hasil pelaksanaan fit and proper test di dalam Rapat Paripurna untuk mendapatkan persetujuan.
DPR RI dalam memberikan persetujuan Panglima TNI usulan Presiden, kata Puan, akan memperhatikan dari berbagai aspek dan dimensi yang dapat memberi keyakinan bahwa Panglima TNI yang diusulkan dapat menjalankan tugasnya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang TNI.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Liverpool, Juventus, Bayern 16 Besar, Kans Madrid, MU, Chelsea, City, AC Milan
Baca juga: Modus Main Nikah-nikahan, 5 Bocah di Bawah 12 Tahun Cabuli Anak 6 Tahun
“TNI ke depan juga diharapkan dapat merespons dan mengantisipasi dinamika perkembangan geopolitik serta medan perang baru yang dipengaruhi oleh cyber dan teknologi, yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa,” katanya.
Bila terpilih menjadi Panglima TNI, Andika hanya akan menjabat selama setahun. Merujuk aturan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, batas usia pensiun paling tinggi TNI ialah 58 tahun untuk perwira.
Andika Perkasa sendiri akan mencapai usia tersebut pada Desember 2022.
Mensesneg Pratikno menilai hal tersebut bukanlah persoalan, termasuk isu rotasi matra.
Presiden dikatakan Pratikno sudah memilih sesuai dengan syarat yang ada.
"Ya nggak apa-apa, kan tetap saja syarat Panglima TNI itu kan harus kepala staf. Kepala stafnya kan sekarang ini kan TNI AU sudah Panglima, jadi pilihannya AD dan AL. Pak presiden sudah memilih angkatan darat," kata Pratikno. (*)
(Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)