Banjir Palopo
Akibat Banjir Bandang di Palopo, Warga Mengungsi di Masjid & Jembatan Miring Retak Nyaris Runtuh
Pemukiman warga pun di empat kelurahan, seperti di Kelurahan Pentojangan, Jaya, Sumarambu, dan Salubattang terendam.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Akibat hujan deras menyebabkan banjir bandang di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sejak Sabtu (30/10/2021) malam.
Pemukiman warga pun di empat kelurahan, seperti di Kelurahan Pentojangan, Jaya, Sumarambu, dan Salubattang terendam.
Keempat kelurahan tersebut berada di Kecamatan Telluwanua.
Akibatnya, warga pun mengungsi guna menyelamatkan diri.
Satu di antara tempat pengungsian, yakni masjid Nurul Ikhlas di Kelurahan Jaya.
Baca juga: CATAT, 52 Merek Handphone Ini Mulai Besok 1 November 2021 Aplikasi WhatsApp Tak Bisa Lagi Digunakan
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palopo, sebagaimana siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, petugas di lapangan masih melakukan pendataan terhadap warga pengungsi dan nilai kerugian akibat bencana alam ini.
BPBD juga terus mengevakuasi warga dibantu relawan dari Rumah Zakat.
Jembatan Miring retak

Banjir bandang di Palopo juga menyebabkan aspal di Jembatan Miring (Jemmir) retak tiang penyanggah mulai goyah.
"Retak di badan jalan. Tiang penyanggah juga mulai goyah akibat kikisan air sungai,” kata Abi, warga Telluwanua.
Jembatan itu berada di Kelurahan Jaya dan membelah Sungai Salubattang.
Air sungai juga meluap.
Akibatnya, Jalan Poros Trans Sulawesi melalui Jembatan Miring ditutup sementara sejak Sabtu malam.
Pada Minggu pagi, pengendara diarahkan untuk melintas di dua jalan alternatif.
Baca juga: Lowongan Kerja Kendari PT Samator Gas Industri, Rekrutment Operator Produksi, Simak Syaratnya
Bagi pengendara dari arah Walenrang, bisa menempuh jalur di depan Pasar Karetan.