Kisah Cinta Putri Mako, Tanggalkan Emblem Bangsawan Jepang, Pilih Menikah dengan Orang Biasa
Keputusan berani diambil oleh Putri Mako. Putri dari Kekaisaran Jepang itu memilih meninggalkan istana demi hidup bersama sang pujaan hati.
Menimpali ucapan sang suami, Mako mengatakan dia dan Kei Komura akan terus berjalan bersama melewati berbagai kesulitan seperti yang telah mereka lakukan di masa lalu.
"Akan ada berbagai jenis kesulitan saat kita memulai hidup baru kita, tapi kita akan berjalan bersama seperti yang telah kita lakukan di masa lalu,” kata Mako, berterima kasih kepada semua orang yang mendukungnya dan Kei Komura.
Mako menambahkan banyak orang mengalami kesulitan dan perasaan terluka ketika mencoba melindungi hati mereka.
Ucapan Mako tampaknya mengacu pada masalah kesehatan mental yang sempat dialaminya karena rencana pernikahannya yang sempat tertunda selama tiga tahun karena mendapat banyak tentangan dari warga Jepang.
"Saya dengan tulus berharap bahwa masyarakat kita akan menjadi tempat di mana lebih banyak orang dapat hidup dan melindungi hati mereka dengan bantuan bantuan dan dukungan yang hangat dari orang lain," tambah Mako.
Sempat Alami Gangguan Mental
Mako baru saja pulih dari apa yang disebut oleh para dokter istana awal bulan ini sebagai bentuk gangguan stres traumatis.
Ia mengalami gangguan mental setelah melihat liputan media massa yang dinilai negatif tentang pernikahan dengan Kei Kumoro.
Liputan negatif itu di antaranya, mengulas tentang uang yang diterima ibunya dari Kei Kumoro adalah pinjaman atau hadiah.
Ayah Mako sebenarnya sudah meminta Kei Komuro untuk mengklarifikasi.
Namun kalrifikasi Kei Kumoro dianggap masih belum jelas, apakah perselisihan telah diselesaikan sepenuhnya.
Untuk diktahui, Putri Mako (30) merupakan keponakan dari Kaisar Naruhito tentu saja sangat terpandang.
Baca juga: Tanda-Tanda Kekerasan Korban Diklat Menwa Mahasiswa UNS, Polisi Usut Tuntas Pelaku, Kampus Evaluasi
Namun pertanyaan publik muncul karena dia menika dengan Kei Komuro yang merupakan teman sekelas di Universitas Kristen Internasional Tokyo.
Sedianya kedua sudah memutuskan bakal menikah pada tahun 2018.
Akan tetapi, perselisihan keuangan muncul dua bulan kemudian, pernikahan akhirnya ditunda.