Muktamar IMM
Buntut Ricuh Muktamar IMM di Kota Kendari, Kader Maluku Minta Polisi Tidak Usah Ikut Campur
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Maluku meminta aparat polisi tidak terlibat dalam forum Muktamar IMM XIX.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku meminta aparat polisi tidak terlibat dalam forum Muktamar IMM XIX.
Muktamar di Ballroom Hotel Claro Kendari, Jl Edy Sabhara, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (22/10/2021) malam berujung ricuh.
Polisi selanjutnya tidak mengizinkan peserta masuk ke dalam ruang tanpa mengenakan id card buntut kericuhan di arena Muktamar IMM tersebut.
Hal itu kader IMM menilai aparat sudah jauh terlibat di forum muktamar.
Seharusnya terkait keamanan selama pelaksanaan muktamar, masih dalam tanggungjawab Koordinator Keamanan atau Kokam dari IMM.
Baca juga: Peserta Muktamar IMM XIX Nyaris Adu Jotos, Pejabat Polda Diusir, Ricuh Berlanjut di Dalam Sidang
"Ini adalah forum IMM, polisi tidak bisa terlibat, " kata kader IMM Provinsi Maluku, Paman Nurlette.
Untuk itu, dia meminta panitia lokal bertindak tegas agar tidak melibatkan aparat kepolisian.
"Polisi itu, seharusnya mengamankan suasana luar sidang, tidak terlibat jauh sampai mengatur atau meminta menunjukkan id card peserta, " ujar dia.
Ricuh Muktamar IMM
Diketahui, aparat kepolisian berjaga di depan pintu ballroom Hotel Claro usai adanya insiden kericuhan.
Pemicu kejadian itu para kader IMM Maluku terlibat saling dorong dengan panitia lokal Muktamar XIX.
Keributan itu terjadi karena panitia tak memberikan id card peserta untuk kader DPD IMM Maluku.
Padahal kader IMM Maluku juga memiliki hak sebagai peserta penuh di Muktamar XIX ini.
Panitia hanya memberikan id card untuk beberapa kader IMM Maluku yang diakui panitia seleksi atau panlih.
Suasana keributan juga terjadi hingga ke dalam ruangan saat skors sidang 3 dibuka.
Baca juga: Peserta Muktamar IMM XIX Asal Maluku Ribut dengan Polisi, Dilarang Masuk Arena, Tak Miliki Id Card
Bahkan, terlihat beberapa kader IMM yang sudah berada didalam ruangan terpaksa keluar.
Bahkan, salah satu pejabat Dir Pamobvit Polda Sultra, Kombes Pol Alant Gerrit Abast bersama ajudannya diminta keluar dari rungan sidang pleno.
Suasana sidang yang sempat tegang mulai reda usai aparat kepolisian tidak berada di dalam ruangan. (*)
(Tribunnewssultra.com/La Ode Ari)