Muktamar IMM
Peserta Muktamar IMM XIX Asal Maluku Ribut dengan Polisi, Dilarang Masuk Arena, Tak Miliki Id Card
Peserta Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM asal Maluku kembali ribut dengan polisi.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Peserta Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM asal Maluku ribut dengan polisi.
Mereka adu mulut dengan Direktur Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Dirpam Obvit Polda Sultra) Kombes Pol Alan Gerrit Abast.
Kombes Pol Alan Gerrit Abast melarang peserta Muktamar IMM asal Maluku tersebut masuk ke arena karena tak memiliki id card.
"Bagi yang tidak memiliki id card tidak boleh masuk," kata Kombes Pol Alan Gerrit Abast.
Baca juga: Ricuh Peserta Muktamar IMM XIX di Kendari, Dipicu Id Card Diambil Panitia, Isu Kasus Imawan Randi
Larangan itu sontak memancing reaksi keras, mereka langsung adu mulut, lantaran memiliki surat delegasi.
Apalagi mereka jauh-jauh datang dari Provinsi Maluku untuk mengikuti Muktamar IMM XIX di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Polisi jangan halangi kami masuk, polisi bukan panitia, jangan mengurusi masalah internal kami," kata salah seorang kader IMM Maluku.
Sejumlah polisi kemudian memilih tak memperpanjang perdebatan dengan mahasiswa, setelah perwakilan panitia menemui mereka.(*)
(TribunnewSultra.com/Fadli Aksar)