Berita Sulawesi Tenggara
Suplai BBM Jenis Solar di Kendari Tak Merata, Pertamina Sebut Stok Tercukupi
"Sudah tiga hari ini sudah kosong solar subsidi," ucap salah satu petugas SPBU Rabam, Rabu (20/10/2021).
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Solar kosong di beberapa SPBU di Kota Kendari.
Bahkan SPBU di Kota Kendari ini sudah tiga hari tak mendapat suplai BBM jenis Solar.
"Sudah tiga hari ini sudah kosong solar subsidi," ucap salah satu petugas SPBU Rabam, Rabu (20/10/2021).
Petugas itu mengatakan SPBU Rabam mendapatkan jatah solar subsidi baru hari ini, dengan jumlah 8.000 liter.
Selain itu di SPBU Tapak Kuda berdasarkan keterangan petugas, pihaknya tak mendapatkan stok solar subsidi sejak 7 bulan.
Berbeda dengan SPBU Teratai yang tiap harinya mendapatkan alokasi solar subsidi sebanyak 16.000 liter per harinya.
Baca juga: Salah Jam PTM di Sekolah, Bocah SD Diculik: Dibekap Lalu Dibawa ke Mobil hingga Bisa Kabur
Hingga berita ini diterbitkan TribunnewsSultra.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Sementara itu, untuk diketahui, Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relation PT Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan keluhan perihal adanya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di media sosial.
Meski tercatat terjadi peningkatan konsumsi solar subsidi, pihaknya menegaskan stok BBM saat ini dalam kondisi cukup.
Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap diimbau membeli BBM sesuai kebutuhan.
Katanya, stok untuk produk yang meningkat signifikan yaitu solar mencapai 17 hari dan pertamax mencapai 18 hari.
"Pengiriman dari terminal BBM juga terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU dan kilang juga terus berproduksi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,"tuturnya.
Baca juga: SMAN 2 Raha Sulawesi Tenggara Gelar E-sport Mobile Legends dan Free Fire, Diikuti 300 Peserta
Fajriyah memastikan, kebutuhan masyarakat terpenuhi baik gasoline maupun gasoil.
Sepanjang semester I 2021, tercatat sebesar 37.813 kililoter per bulan dan terus meningkat sehingga mencapai 17 persen pada September atau sekitar 44.439 kiloliter.
"Tercatat adanya peningkatan konsumsi di gasoil yang didominasi oleh solar subsidi," kata dia.