Berita Buton
Menyaksikan Keganasan Buaya Lasalimu Buton, Anak-anak Jadi Korban, Sudahi Eksploitasi Sungai
Tak jauh dari hunian kami, terdengar riuh masyarakat. Sontak heboh seketika mengetahui seorang anak menjadi korban keganasan buaya.
Tetapi setelah itu Fauzi tak pernah lagi muncul ke permukanaan sungai.
Merasa khawatir, seseorang anak langsung mengabarkan peristiwa itu kepada orang-orang di Desa Malaoge.
Sontak kabar menjadi heboh, banyak warga yang berdatangan di sungai tempat Fauzi berenang untuk terakhir kalinya.
Karena tak menemukan Fauzi, warga desa lalu mencari menggunakan sampan menyusuri Sungai Malaoge.
Beberapa jam kemudian, tim penyelamat Pos SAR Baubau ikut membantu mencari siswa SMP tersebut.
Setelah 45 orang mencari, ditemukanlah tubuh seorang anak yang sudah tidak utuh lagi. Tubuh itu ditemukan di tepi sungai berjarak 100 meter dari lokasi Fauzi berenang.
Sudahi Ekploitasi Sungai
Sejatinya Fauzi bukan korban pertama dari keganasan buaya Lasalimu di Sungai Malaoge.
Nyaris setiap tahun seorang warga menjadi korban keganasan buya di sana.
Tetapi mau bagaimana lagi, warga tetap memilih menantang bahaya.
Ya, beberapa warga desa menggantungkan hidup dari menambang pasir di Sungai Malaoge.
Pasalnya, hasil dari pasir yang dikumpulkan dari sungai bisa segera dinikmati.
Baca juga: Benteng Sorawolio, Benteng Pertahanan Kesultanan Buton, Suguhkan Indahnya Baubau dari Ketinggian
Jika hari itu menambang satu kubik, maka uangnya sudah bisa digunakan untuk membeli lauk.
Tetapi tindakan itu tidak sepenuhnya benar.
Untuk diketahui, Sungai Malaoge merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Buton.