Peringatan 26 September
Unjuk Rasa Mahasiswa UHO Kendari Desak Polisi Usut Pembunuh Yusuf, Konsolidasi Jelang 26 September
Puluhan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tergabung dalam Keluarga Besar Randy & Yusuf berunjuk rasa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Puluhan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tergabung dalam Keluarga Besar Randy & Yusuf Kardawi berunjuk rasa di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Aksi unjuk rasa digelar di perempatan lampu pengatur lalu lintas Pasar Baru, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Kamis (16/9/2021) petang.
Puluhan mahasiswa ini turun ke jalan dengan membawa poster bernada tuntutan kepada aparat kepolisian yang belum menuntaskan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) itu.
Tak hanya, itu satu per satu mahasiswa berorasi mengajak masyarakat untuk mengenang kembali peristiwa kelam 26 September 2019 silam.
Pantauan jurnalis TribunnewsSultra.com, para pengunjuk rasa berdiri di tengah jalan sambil membakar ban bekas.
Baca juga: BEM Teknik dan Vokasi UHO Sebut Negara Utang 2 Nyawa Tragedi 26 September, Kasus Yusuf Belum Tuntas
Aksi ini sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas dan kendaraan tersendat dari empat arah, meski tak menimbulkan kemacetan parah.
Tak ada satupun aparat kepolisian lalu lintas atau pun petugas yang lain mengawal aksi tersebut.
Diketahui, dalam tragedi 26 September 2019 lalu, dua mahasiswa UHO Randy dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Muhammad Yusuf Kardawi dari Program Pendidikan Vokasi meninggal dunia.
Keduanya meninggal dunia usai mengikuti demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara atau DPRD Sultra.
Randy tewas ditembak polisi di bagian ketiak kiri tembus ke dada kanannya, sementara Muhammad Yusuf Kardawi meninggal dunia sehari berikutnya usai mengalami pendarahan parah di kepala.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Teknik & Vokasi UHO Kendari Gelar Nobar, Ingatkan Tragedi Peristiwa 26 September
Koordinator aksi, Zet mengatakan, aksi ini merupakan gerakan pemanasan jelang peringatan 26 September.
Dalam aksinya, mereka menuntut polisi mengusut tuntas pembunuh Muhammad Yusuf Kardawi.
"Okelah pelaku penembak Randy divonis empat tahun. Tapi pembunuh Yusuf Kardawi belum ditahu siapa pelakunya. Makanya kami minta untuk dituntaskan," ujar Zet saat ditemui di lokasi unjuk rasa.
Dirinya pun mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Sulawesi Tenggara untuk tidak berhenti menyuarakan penuntasan pelanggaran HAM tersebut.
"Kami berharap publik satu narasi, tidak ada lagi kubu-kubu, supaya kasus pelanggaran HAM di Sultra ini tuntas," tandasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)