Kericuhan di Kendari
Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari Tutup Sementara, Imbas Kelompok Pemuda Menyerobot Masuk
Toko Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari tutup sementara akibat kelompok pemuda menyerobot masuk, Selasa (14/9/2021).
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Toko Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari menutup sementara akibat kelompok pemuda menyerobot masuk, Selasa (14/9/2021).
Seperti diketahui, sebelumnya beredar video pusat perbelanjaan alat bangunan di Jl Brigjen M Yoenoes No 149-159, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ini, tiba-tiba tutup.
Customer Service, Selvian mengatakan tutupnya Maxcell Depo Teknik dan Bangunan guna menghindari kelompok pemuda yang menyerobot masuk ke dalam toko berlantai dua tersebut.
"Demi keamanan bersama, dan menghindari adanya kerusakan pada bangunan seperti kaca dan lainnya," katanya saat ditemui di ruangan kerjanya.
Selvian menuturkan, Maxcell Depo Teknik dan Bangunan saat itu hanya menutup sementara sampai kondisi berangsur kondusif.
Baca juga: Ini Jalur Alternatif yang Aman, Hindari Bentrok Pemuda di Kawasan Taman Kota Kendari Beach
"Sekira pukul 16.30 Wita tadi, dan tidak lama kemudian kami buka kembali,'' ujarnya.
Kata dia, aksi yang dilakukan kelompok pemuda tersebut menimbulkan kekhawatiran pengunjung dan pegawai toko.
Hanya saja, menurut Selvian, aksi yang dilakukan kelompok pemuda ini tak sampai mengurangi jumlah pengunjung toko tersebut.
"Sejauh ini kita belum ada aduan atau keluhan pengunjung, namun memang untuk mengantisipasi kita lakukan hal yang tadi. Sejauh ini terpantau normal yang datang," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya dua kelompok pemuda bertemu hingga terjadi bentrok di kawasan Teluk Kendari, Jl H Alala, Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Imbas Didatangi Perusuh, Brimob Polda Sultra Siaga di Lippo Plaza, Maxcell hingga McDonalds Kendari
Kedua kelompok pemuda membawa senjata tajam jenis parang, badik dan jenis sajam lainnya.
Meski polisi membuat barikade di tengah, salah satu kelompok berhasil menerobos barisan dan mendekati kelompok dari arah Kota Lama Kendari.
Sambil berlari memegang senjata tajam, namun mereka tak sampai menggunakan barang tajam tersebut.
Kedua kelompok saling serang menggunakan batu dan balok, situasi ketegangan pun terjadi.
Aparat kepolisian langsung bereaksi menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah kedua kelompok yang bertikai.