TRIBUN WIKI
Profil dan Biodata Jenderal Andika Perkasa, KSAD Calon Kuat Panglima TNI Gantikan Hadi Tjahjanto
Panglima Hadi Tjahjanto diperkirakan akan pensiun akhir 2021 sehingga muncul pertanyaan, siapa sosok yang akan menggantikannya?
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Profil dan biodata Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) yang gadang-gadang menjadi calon kuat Panglima TNI. Dimana, jabatan Panglima TNI saat ini dipegang Marsekal Hadi Tjahjanto.
Nama Jenderal TNI Andika Perkasa disebut sebagai sosok yang berpeluang menjadi Panglima TNI.
Pengamat militer, Aris Santoso mengatakan, Jenderal Andika Perkasa yang saat ini menjabat KSAD berpeluang besar menjadi calon panglima TNI, mengantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima Hadi Tjahjanto diperkirakan akan pensiun akhir 2021 sehingga muncul pertanyaan, siapa sosok yang akan menggantikannya?
Lalu seperti apa sosok Andika Perkasa?
Baca juga: Klasemen BRI Liga 1 2021: Borneo FC di Puncak, Persija & Arema FC Terjegal, Persebaya Juru Kunci
Berikut profil KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Andika Perkasa

Sosok Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Kehidupan pribadi, Andika Perkasa telah menikah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang karib disapa Hetty.
Bila menilik nama belakangnya, awam akan menyambungkan sosok Hetty dengan salah satu jenderal purnawirawan Tanah Air.
Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.
Baca juga: Pertandingan Brazil Vs Argentina Dihentikan Menit ke-6, Empat Pemain Langgar Regulasi Covid-19
AM Hendropriyono disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus.
Dengan demikian, Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono.
2. Riwayat pendidikan Andika Perkasa

Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.
Dikutip Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.
Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.
Andika Perkasa, lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.
Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.
Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.
3. Perjalanan karier Andika Perkasa

Dikutip dari Kompas.com, usai lulus dari Akmil, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.
Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Gadis 6 Tahun di Gowa: Orang Tua, Kakek, dan Paman Ditetapkan Tersangka
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya naik menjadi brigadir jenderal.
Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Baca juga: Aktivitas Mahasiswa hingga Dosen di Lapangan Kampus UHO saat Akhir Pekan, Joging, Sepak Bola
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
4. Dilantik jadi KSAD

Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Menurut Presiden, Andika adalah sosok yang komplet lantaran pengalamannya memimpin sejumlah satuan di TNI.
"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI."
"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Presiden menyatakan tidak menjadikan angkatan sebagai faktor utama dalam memilih pimpinan tertinggi di matra TNI AD tersebut.
Diketahui, Andika adalah angkatan Akmil 1987 sehingga melewati beberapa perwira tinggi seniornya.
"Ini bukan masalah dari muda atau tua, ya. Sekali lagi, semua ada hitung-hitungannya."
Baca juga: Indonesia Berhasil Bawa Pulang 9 Medali dari Paralimpiade Tokyo 2020
"Terutamanya, yaitu pengalaman, rekam jejak, khususnya pendidikan-pendidikan yang telah dijalani."
"Semuanya itu kami lihat," lanjut Jokowi.
Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020.
5. Jadi calon kuat Panglima TNI

Sosok Andika Perkasa pun digadang-gadang sebagai calon kuat Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada akhir tahun.
Hal ini disampaikan pengamat militer, Aris Santoso sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon juga menyampaikan hal serupa.
Menurut Effendi, semua kepala staf TNI dari semua matra saat ini memiliki kesempatan sama untuk menjadi Panglima TNI.
Namun, ia menyebut, Jenderal Andika Perkasa memiliki peluang lebih untuk menjadi Panglima TNI berikutnya.
"Tapi kalau melihat dari kebutuhan TNI yang sangat mendesak di mana kita ingin konsolidasi kekuatan, memang dari tiga matra kepala staf yang sangat berpeluang
dan punya kemampuan mumpuni ya Jenderal Andika Perkasa, Pak Kasad sekarang, walaupun kepala staf semua ini memenuhi persyaratan," lanjutnya.
Meski demikian, penunjukkan calon Panglima TNI sepenuhnya diserahkan kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki hak prerogatif. (*)
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Chaerul Umam, Kompas.com/Ihsanuddin)