Korban Pelecehan di KPI Minta Warganet Tidak Merundung Keluarga Pelaku

MS membuat pernyataan tertulis yang ia tujukan kepada masyarakat atau warganet Indonesia.

Editor: Sugi Hartono
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Gedung Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang berlokasi di Jalan. Ir. H Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus perundungan dan pelecehan seksual di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyita perhatian publik.

Dilansir Tribunnews.com, seorang pegawai KPI berinisial MS mengaku menjadi korban perundungan oleh sesama pegawai. Tak hanya itu, MS juga mendapat pelecehan seksual dari para pelaku.

Kasus tersebut pun langsung menuai sorotan setelah tulisan pengakuan korban menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI: Polisi Bakal Panggil 5 Terlapor

Sementara baru-baru ini, MS membuat pernyataan tertulis yang ia tujukan kepada masyarakat atau warganet Indonesia.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh anggota kuasa hukum korban, Muhammad Mu'alimin.

"Benar, itu ditulis langsung oleh MS," kata Muhammad Mu'alimin, Minggu (5/9/2021).

Melalui surat tersebut, MS meminta agar warganet tidak merundung keluarga pelaku.

Baca juga: Saipul Jamil Muncul di TV Mantan Wakil Ketua KPK Kritik KPI Laode M Syarif: Kantor Sendiri Pelecehan

Mu'alimin menyatakan, kliennya tersebut tidak ingin keluarga dari terduga pelaku turut merasakan perundungan.

"MS kasihan kalau keluarga pelaku ikut jadi korban perundungan netizen," ucapnya.

Sebab menurut MS, keluarga dari terduga pelaku tidak turut bersalah dalam perkara ini.

Oleh karenanya, dirasa tidak layak para netizen mencaci atau merundung para keluarga terduga pelaku.

Baca juga: Pakar Hukum Soroti Penyambutan Saipul Jamil saat Resmi Bebas

"Istri, anak, dan keluarga pelaku tak bersalah. Menurut MS, mereka tak boleh dicaci. Sebab yang salah adalah 8 pelaku yang dia sebut di rilis yang viral," tukasnya.

Diketahui, terduga korban pelecehan seksual di lingkungan kerja KPI Pusat, MS meminta para netizen Indonesia untuk berhenti merundung para keluarga terduga pelaku.

Permohonan tersebut ditulis langsung oleh MS melalui surat yang viral di sebuah aplikasi pesan singkat yang tertanggal 5 September 2021.

"Melalui surat ini, saya memohon agar Netizen tidak berkomentar negatif dan menampilkan identitas keluarga para terduga pelaku dan bullying dan kekerasan seksual," kata MS dalam surat yang ditandatanganinya secara langsung.

Baca juga: Saipul Jamil Tampil di TV, Sutradara Angga Sasongko Hentikan Film Nussa dan Keluarga Cemara

Dirinya hanya meminta kepada netizen untuk tetap fokus dan mengawal perkara yang saat ini tengah berjalan.

MS tidak ingin malah komentar negatif dari netizen tersebut membuat para keluarga terduga pelaku mengalami dampak psikis.

"Saya khawatir keluarga pelaku, seperti: anak, istri dan orang tuanya mendapatkan dampak psikis atau trauma berkepanjangan seperti yang saya alami," ucapnya.

"Apalagi anak dari pelaku. Masa depan Indonesia berada di tangan generasi berikutnya. Demikian, surat ini, saya tulis atas inisiatif saya sendiri tanpa ada paksaan tekanan dari pihak manapun," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MS Minta Netizen Indonesia Berhenti Merundung Keluarga Para Terduga Pelaku Pelecehan di KPI

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved