Berita Sulawesi Tenggara

Rektor Unsultra Sebut Pengusaha Muda Harus Beradaptasi dengan Digitalisasi di Era Society 5.0

Rektor Unsultra, Prof Dr Andi Bahrun sebut pengusaha muda harus mampu beradaptasi dengan digitalisasi di eras Society 5.0.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Muh Ridwan Kadir
Workshop Penyusunan Peta Jalan Pemberdayaan Pemuda Dalam Wirausaha di Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Sultra, Rabu (1/9/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Rektor Unsultra, Prof Dr Andi Bahrun sebut pengusaha muda harus mampu beradaptasi dengan digitalisasi di eras Society 5.0.

Prof Dr Andi Bahrun mengatakan di era Society 5.0 mengharuskan serta mewajibkan setiap orang, utamanya para pengusaha muda bisa menggunakan information technology (IT).

Menurutnya, seharusnya ada pihak yang melatih serta melakukan pembinaan terhadap pengusaha muda dalam beradaptasi dengan digitalisasi saat ini.

Kata dia, saat ini dibutuhkan ruang yang jelas serta tepat untuk para pengusaha muda seperti memasarkan produk lokal yang ada.

"Walau saat ini memang era digitalisasi, tetapi pelaku usaha harus taat terhadap aturan. Hal itu guna tak menyalahi hukum yang telah ditetapkan," ujar Prof Dr Andi Bahrun usai workshop di Kantor Bapedda Sultra, Rabu (1/9/2021).

Prof Dr Andi Bahrun menyebutkan permasalahan atau kendala yang dihadapi pelaku usaha di samping modal, yakni kualitas dan kuantitas yang diberikan.

Baca juga: BI Sebut Sektor Produksi Pertanian di Sultra Masih Rendah, Peralatan Belum Maksimal Dimanfaatkan

Rektor Unsultra itu mengatakan tiap produk yang dipasarkan harus mempunyai ketersediaan kuantitas dan memenuhi standar.

Ia memberikan contoh komoditas beras, industri meminta dua ton, tetapi pelaku usaha tak dapat memenuhi permintaan tersebut.

" Ini artinya dalam hal kuantitas saja sudah melemah," ujarnya.

Selanjutnya, masalah kualitas. Kata dia, industri sangat memperhatikan kualitas, sehingga sudah seharusnya pelaku usaha selalu menawarkan produk terbaiknya.

Untuk itu, kreativitas dan inovasi menjadi hal penting bagi pengusaha musa, selain keterlibatan pihak-pihak lainnya sebagai faktor pendorong.

Prof Dr Andi Bahrun juga menuturkan agar secepatnya Sultra bisa membangun rumah kemasan bagi produk lokal.

Baca juga: Mudahkan Transaksi Non-Tunai di Pasar, BI Sultra Resmikan Pasar Digital Baruga Kota Kendari

Hal ini kata dia, guna menekan harga kemasan dan juga pelaku usaha tak lagi membelinya dari daerah lain di Indonesia.

Sementara itu, menyoal peta jalan pemberdayaan pemuda dalam wirausaha, Bahrun menyebut agar bisa tercipta pengusaha muda di Sultra yang kreatif, inovatif, dan berorientasi pasar.

Tak hanya itu, pemerintah daerah harus memikirkan pengembangan pasar untuk mendukung pengusaha muda di Sultra agar lebih terarah dalam menjalankan bisnisnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved