Berita Sultra
6 Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Bandara Haluoleo, Matahora hingga Sangia Nibandera di Kolaka
Berikut ini 6 bandar udara di Sulawesi Tenggara (Sultra), Bandara Haluoleo, Matahora hingga Sangia Nibandera di Kolaka.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut ini 6 bandar udara di Sulawesi Tenggara (Sultra), Bandara Haluoleo, Matahora hingga Sangia Nibandera di Kolaka.
Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang terdiri dari daratan dan kepulauan.
Untuk menjangkau wilayah-wilayah yang terdapat di Sultra, Anda dapat mengaksesnya melalui jalur darat, laut, dan udara.
Namun, untuk menjangkau beberapa wilayah daratan dan kepulauan di provinsi dengan sebutan Bumi Anoa ini Anda membutuhkan waktu hingga berjam-jam.
Bagi sebagian orang tentunya ingin memenuhi kebutuhan mobilitasnya dengan menggunakan transportasi yang cepat, sehingga tidak perlu membuang lebih banyak waktu.
Saat ini, untuk bepergian ke daerah di Sulawesi Tenggara, seperti Wakatobi, Kolaka, Muna, maupun Baubau, Anda tidak perlu lagi melalui Bandara Haluoleo di Konawe Selatan.
Sulawesi Tenggara kini telah memiliki 6 bandar udara yang dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang
Baca juga: Wakatobi Kini Punya 2 Bandara Penerbangan usai Menerima Aset Bandara Maranggo dari Pemda Buton
hendak bepergian ke wilayah Sultra maupun sebaliknya.
Selengkapnya, berikut ini 6 bandar udara di Sulawesi Tenggara (Sultra), Bandara Haluoleo, Matahora hingga Sangia Nibandera di Kolaka.
Bandara Haluoleo terletak di Ambaipua, Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, kurang lebih berjarak 20 km dari pusat ibu kota Kendari.
Sebelumnya bandar udara ini dinamai Bandara Wolter Monginsidi, diambil dari nama Robert Wolter Monginsidi.
Wolter Monginsidi merupakan pahlawan nasional Indonesia yang dieksekusi oleh Belanda selama Revolusi Nasional Indonesia.
Namun, sejak 13 Februari 2010, nama bandar udara ini diubah menjadi Bandara Haluoleo. Hal ini dilakukan untuk menghormati raja Konawe, yakni Raja Halu Oleo.
Bandara Haluoleo telah mengalami beberapa peningkatan pelayanan, khususnya pada fasilitas Aerobridge atau Garbarata.

Keberadaan fasilitas tersebut memudahkan penumpang memasuki kawasan terminal keberangkatan dan kedatangan bandara dan menuju dari dan ke pesawat udara.
Apron bandara dapat menampung hingga 8 pesawat berbadan lebar Narrow-Body sekelas Boeing 737-900ER maupun Airbus A320.
Dengan anggaran yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan senilai Rp70 miliar, Bandara Haluoleo memperpanjang runway atau landasan pacunya dari 2.500 meter menjadi 2.800 meter pada tahun 2013 - 2014.
Perpanjangan landasan yang dikerjakan pada tahun 2013-2014 ini dilakukan karena frekuensi penerbangan yang meningkat.
Selain itu, karena adanya penggunaan pesawat generasi terbaru seri tipe Narrow-Body yang digunakan beberapa maskapai seperti, Lion Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air.
Saat ini Bandara Haluoleo melayani rute penerbangan Kendari ke Makassar, Jakarta, Surabaya, Toraja, Kolaka, Selayar, Baubau, dan Wangi-wangi.
Bandara Matahora adalah bandar udara dengan ukuran landasan pacu 2.000 x 30 meter yang terletak di Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Bandara ini mulai dibangun pada tahun 2007 dengan investasi sebesar Rp100 miliar rupiah dari Pemerintah Sulawesi Tenggara.

Pada tanggal 21 Mei 2009, akhirnya bandara ini pun diresmikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.
Dalam kesempatan tersebut sekaligus untuk meresmikan penerbangan pertama Susi Air dengan jalur Wakatobi - Kendari.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan mengembangkan sisi udara dan sisi darat Bandar Udara Matahora agar dapat didarati pesawat Airbus A320 dan Boeing 737.
Sementara pada tahun 2012, landasan pacu yang sebelumnya 2.000 meter diperpanjang menjadi 2.500 meter.
Tak hanya itu, juga dilakukan penambahan trotoar dari 5 cm sampai 12 cm untuk memfasilitasi Airbus A320, Boeing 737, MJ 900 dan PR 900.
Bandara Matahora, Wakatobi melayani rute enerbangan Wakatobi - Makassar dan Wakatobi - Kendari.
Bandar Udara Sugimanuru adalah bandar udara yang terletak di Pulau Muna, tepatnya di Kecamatan Kusambi, Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Bandar udara yang memiliki ukuran landasan pacu 1600 × 23 meter ini melayani rute Muna ke dan dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Bandara Betoambari terletak di Katobengke, Betoambari, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan landasan pacu sepanjang 1950 x 45 meter.
Sejak dibangun tahun 1976, bandar udara ini berfungsi sebagai bandara perintis. Setelah sempat telantar dan nyaris tidak dipakai, tahun 2001 landasan bandara ditingkatkan.

Akhir tahun 2003 sebuah penerbangan swasta menyinggahi bandara ini dengan pesawat yang berkapasitas 54 tempat duduk.
Hingga saat ini, paling tidak tiga kali seminggu ada pesawat yang datang dan pergi di Bandara Betoambari, dengan rute Kendari dan Makassar.
Bandara Sangia Nibandera terletak di Desa Tanggetada, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang beroperasi sejak tahun 2013.
Bandara Sangia Nibandera dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Sangia Nibandera, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, kementerian Perhubungan berdasarkan PM 40 tahun 2014.
Sejak tahun 2013 Bandara Sangia Nibandera sudah beroperasi untuk penerbangan komersial dengan beroperasinya pesawat Wings Air type ATR 72 seri 500/600, rute Makassar (UPG) - Kolaka (PUM) pulang pergi.
Pada tahun 2018 TransNusa beroperasi di Bandara Sangia Nibandera dengan type pesawat ATR72 seri 600 melayani rute Makassar (UPG) - Kolaka (PUM) pulang pergi.

Setahun kemudian pada 2019, penerbangan berjadwal setiap hari pesawat Wings Air sebanyak 2 kali sehari dan pesawat TransNusa sebanyak 2 kali sehari dengan rute Makassar (UPG) - Kolaka (PUM) pulang pergi.
Bandara Sangia Nibandera merupakan pintu masuk ke Kabupaten Kolaka yang tidak hanya dimanfaatkan oleh warga Kabupaten Kolaka saja.
Namun juga warga Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Kolaka Timur, dan Kabupaten Bombana.
6. Bandara Maranggo
Bandara Maranggo terletak di Patipelong, Tomia Timur, Pulau Tomia, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Bandara Maranggo dikelola oleh pihak Wakatobi Dive Resort, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang kepariwisataan. (*)