Virus Corona
Viral Kisah Pasien Covid-19 Dipaksa Isoman di Hutan dan Dianiaya Warga, Berikut Kronologinya
Beredar cerita mengenai seorang pasien Covid-19 yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari warga sekitar.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Belum lama ini beredar cerita mengenai seorang pasien Covid-19 yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari warga sekitar.
Dikutip dari Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi ketika korban hendak melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.
Namun warga setempat menolaknya dan meminta korban untuk isoman di gubuk di dalam hutan.
Selain diminta menjalani isoman di hutan, korban juga sempat dianiaya oleh warga.
Baca juga: Lapak dan Tongkrongan Tugu Eks MTQ Sultra Ramai Kunjungan Malam Minggu Meski PPKM di Kendari
Adapun korban diketahui bernama Salamat Sianipar (45), warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Sementara kisahnya menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @joshua_lubis.
Dalam video berdurasi 37 detik yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria diikat dan dipukuli oleh warga.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (22/7/2021).
"Tulang (paman) saya diikat, diseret dan dipukuli masyarakat seperti binatang," kata Jhosua, keponakan Salamat, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (24/7/2021) dilansir Tribun-Medan.com.
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Rp 1 Juta Segera Disalurkan, Berikut Syarat Penerima
Dipaksa isoman di dalam hutan
Mengutip dari Kompas.com, Jhosua mengatakan, kejadian itu berawal saat pamannya dinyatakan positif Covid-19 bersama dengan rekan kerjanya.
Karena kondisinya dianggap hanya memiliki gejala ringan, oleh petugas kesehatan lalu diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Karena gejala ringan, jadi dianjurkan petugas kesehatan untuk isolasi mandiri di rumah, dan tulang saya menurutinya," kata dia.
Namun, aparat desa yang mengetahui informasi itu tidak berkenan korban melakukan isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Indonesia, Minggu 25 Juli 2021
Aparat desa dan warga kemudian memaksa korban melakukan isolasi mandiri di sebuah gubuk.