Kades Ngamuk saat Ditertibkan di Hajatan Warga, Tak Ada Hukuman karena Stroke

Keributan dilakukan seorang kepala desa di Sragen, Jawa Tengah. Sosok itu adalah Kades Jenar, Samto.

Editor: Ifa Nabila
TribunJateng.com/Mahfira Putri Maulani
Kepala Desa Jenar Sragen, Samto (tengah) didampingi Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dan Dandim 0725/ Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno, ketika meminta maaf di Mapolres Sragen, Minggu (18/7/2021) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Keributan dilakukan seorang kepala desa di Sragen, Jawa Tengah.

Sosok itu adalah Kades Jenar, Samto.

Ia akhirnya kembali meminta maaf untuk kedua kalinya.

Baca juga: Duel Maut setelah Pilkades, Awalnya Geber-geber Motor hingga Saling Bacok Antarpendukung

Samto meminta maaf dua hari setelah menghadiri hajatan warganya, Jumat (16/7/2021) lalu.

Usai hajatan ini dibubarkan oleh Trantib Kecamatan Jenar, Samto mengamuk dan membalikkan dua meja di hajatan tersebut.

Keesokan harinya, Samto diundang Kapolres Sragen untuk berbincang di ruangannya, Sabtu (17/7/2021).

Samto juga sempat bermalam di ruang tahanan Mapolres Sragen Sabtu malam.

Baca juga: Malam-malam Pak Kades Kepergok Mesum dengan Staf Gegerkan Warga, Terancam Dipecat Tidak Hormat

Didampingi Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dan Dandim 0725/ Sragen Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno, Samto meminta maaf di Mapolres Sragen, Minggu (18/7/2021).

"Saya Samto selalu Kepala Desa Jenar dengan kesadaran penuh dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Sragen."

"Beserta seluruh masyarakat Kabupaten Sragen atas segala tindakan, ucapan dan sikap saya selama ini yang cenderung tidak mendukung kebijakan pemerintah dan membuat keresahan di tengah masyarakat," ucap Samto.

Baca juga: Kejar-kejaran Jambret dan Korban, Jambret Ngebut tapi Terhalang Penyekatan PPKM Darurat

Pada video permintaan maaf itu, Samto juga menyadari dan percaya sepenuhnya bahwa Covid-19 itu benar-benar ada dan sangat berbahaya sehingga harus diperangi bersama.

Sementara itu, Kapolres bersama Dandim memutuskan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.

Kapolres mengatakan ada beberapa faktor permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan.

Kapolres mengatakan saat ini kondisi Samto dalam kurang baik, yakni mengalami stroke.

Kedua sebagai aparat pemerintah Desa, Samto masih dibutuhkan untuk meneruskan dan mensukseskan program-program pemerintah.

Baca juga: Temuan Mayat Wanita Bertato Kuda Poni Terapung di Sungai, Ternyata Gadis 14 Tahun

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved