Temuan Mayat Wanita Bertato Kuda Poni Terapung di Sungai, Ternyata Gadis 14 Tahun
Warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur, baru-baru ini dihebokan dengan temuan mayat.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur, baru-baru ini dihebokan dengan temuan mayat.
Jenazah itu ditemukan mengambang sungai Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.
Yakni pada Sabtu (17/7/2021) sore.
Baca juga: Geger Ada 6 Mayat Ditemukan Berturut-turut di Sawah hingga Pinggir Jalan, Tak Ada Tanda Kekerasan
Melalui pencocokan ciri-ciri fisik dengan keterangan pihak keluarga, polisi memastikan mayat perempuan dengan tato gambar kuda poni di punggungnya itu adalah seorang remaja yang baru berusia 14 tahun bernama Winda Oktaviani.
"Berdasarkan ciri-ciri fisik mayat, pihak keluarga sudah memastikan bahwa mayat tersebut adalah Winda Oktaviani, warga Kecamatan Kanigoro," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudo Setyantono, kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Ardyan mengatakan, ciri-ciri fisik yang menonjol yaitu tato gambar kuda poni di punggung bagian kanan serta tato tulisan berbunyi "WINDA" di punggung lengan kiri membuat pihak keluarga yakin mayat tersebut adalah Winda.
Baca juga: Wanita 25 Tahun Maling di Minimarket, Curi Obat Buang Air Besar hingga Celana Dalam Pria
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, ujarnya, Winda terakhir meninggalkan rumah sekitar seminggu yang lalu.
Menurut Ardyan, pihak keluarga tidak berusaha mencari keberadaan Winda meskipun sudah seminggu Winda tidak pulang ke rumah karena selama ini Winda memang jarang pulang.
"Menurut pihak keluarga, seminggu lalu korban pamit mau ngopi sama teman-temannya," ujarnya.
Winda, kata Ardyan, tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus dari sekolah dasar.
"Korban memang jarang pulang sehingga meskipun sudah seminggu tidak pulang keluarga tidak terlalu curiga," jelasnya.
Baca juga: Jual iPhone Berujung Dibunuh, Khairul Dibacok 2 Pemuda Umur 21 Tahun hingga Tewas
Tewas karena tenggelam
Berdasarkan hasil otopsi terhadap mayat Winda, polisi menyimpulkan Winda tewas karena tenggelam di sungai.
Hasil autopsi, ujar Ardyan, juga tidak menemukan adanya luka atau tanda adanya tindak kekerasan yang mungkin menjadi penyebab kematiannya.
Meski demikian, ujar Ardyan, polisi masih tetap melanjutkan penyelidikan atas kasus ini guna mengungkap penyebab Winda sampai tenggelam di sungai hingga menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.