Covid19 Kendari
Kronologi Peserta Munas Kadin 2021 Kendari Meninggal Covid-19 setelah 6 Hari Isolasi di Kota Kendari
Kronologi peserta Munas Kadin 2021 Kendari meninggal Covid-19 setelah setelah 6 hari isolasi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kronologi peserta Munas Kadin 2021 Kendari meninggal Covid-19 setelah setelah 6 hari isolasi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Munas Kadin) 2021 resmi berakhir pada 1 Juli lalu.
Namun, sepekan berselang acara yang dibuka Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut berakhir, kabar duka terdengar.
Salah satu peserta Munas Kadin 2021 Kendari, Provinsi Sultra, berinisial RS meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan Positif Covid-19.
RS yang merupakan salah satu peserta peninjau dari Kadin Indonesia dan berasal dari DKI Jakarta tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Hermina Kendari pada Selasa (6/7/2021).
Selanjutnya, proses pemulasaran jenazah RS yang meninggal terindikasi positif virus corona itu dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abunawas Kendari.
Baca juga: Pemulasaran Jenazah 1 Peserta Munas Kadin yang Meninggal Usai Positif Covid-19 di RSUD Kendari
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas atau Satgas Covid-19 Kendari, dr Algazali, yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, terkait kabar tersebut.
“Pemulasaraan jenasah dilakukan oleh RSUD Abunawas Kendari begitu info dari Rumah Sakit Hermina Kendari yang merawat pasien meninggal dunia,” katanya.
Menurutnya, prosedur pemulasaran jenazah tersebut akan dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga pasien.
Hanya saja, dr Algazali, tak mengetahui informasi lebih lanjut terkait proses pemakaman.
Dia menyarankan untuk menghubungi pihak Kadin atau keluarga dari pasien meninggal dunia tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi membenarkan kabar meninggalnya RS.
“Iya betul, tapi perlu saya luruskan yah bahwa dia meninggal bukan di klaster Kendari,” kata Diana dikonfirmasi TribunnewsSultra.com melalui telepon seluler, Rabu (7/7/2021).

Kronologis
RS yang merupakan peserta Munas Kadin 2021 meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Kendari, Selasa (6/7/2021) malam.
Peserta peninjau dari Kadin Indonesia tersebut berpulang sepekan setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, RS diketahui positif virus corona saat menjalani tes usap atau swab di pelataran Hotel Claro Kendari, Jl Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari, Selasa (29/6/2021) lalu.
Diketahui, setiap peserta Munas Kadin 2021 diwajibkan kembali menjalani swab saat akan memasuki hotel yang menjadi lokasi pusat pelaksanaan munas tersebut.
Reporter TribunnewsSultra.com, melaporkan, peserta itu sempat memprotes petugas medis saat dinyatakan reaktif Covid-19 karena membawa surat keterangan negatif Covid-19 dari luar daerah.
“Saya sebelum ke Kendari hasil PCR hasilnya negatif, tapi kenapa ke sini (Kendari) malah hasilnya positif,” katanya kala itu.
Baca juga: Peserta Munas Kadin Meninggal Usai Positif Covid-19, Sempat Dirawat 6 Hari di Kendari
Setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab tersebut, RS menjalani isolasi di Rumah Sakit Angkasa, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bekas bangunan SMA Angkasa itu diubah pemerintah provinsi (pemprov) menjadi Rumah Sakit Covid-19 Sultra.
Dari pusat isolasi mandiri pasien virus corona tersebut, RS selanjutnya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Hermina hingga meninggal dunia pada Selasa (6/7/2021) malam lalu.
RS berpulang untuk selama-lamanya setelah dirawat selama 6 hari di Kota Kendari.
“Benar, seorang peserta Munas Kadin Indonesia terpapar Covid-19 meninggal dunia setelah dirawat di Kota Kendari,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, dr Algazali.

Tiba di Kendari
RS yang merupakan salah satu peserta Munas Kadin 2021 di Kendari diketahui tiba di Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada 29 Juni lalu, atau sehari jelang pembukaan munas oleh Presiden Jokowi.
“Kalau datang dengan siapa saya tidak tahu, saya juga tidak punya kontak LO-nya (liassion officer),” kata Koordinator Media Center Panitia Lokal (Panlok) Munas Kadin, Laode Rahmat Apiti, kepada TribunnewsSultra.com, beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi dikonfirmasi terpisah menyebutkan RS datang dari Jakarta dan tiba di Kota Knedari menggunakan pesawat terbang bersama rombongan.
“Kalau jumlah rombongannya saya tidak tahu,” ujarnya.
Baca juga: Peserta Munas Kadin 2021 asal DKI Jakarta Meninggal Dunia di Kendari Usai Positif Covid-19
Diana menyebutkan RS bukan delegasi Kadin DKI Jakarta tetapi peserta peninjau dari Kadin Indonesia.
Meski demikian, RS berasal dari Jakarta. “Delegasi Kadin DKI Jakarta itu ada tiga orang, termasuk saya,” jelasnya.
Berdasarkan riwayat perjalanan, kata Diana, kemungkinan korban terpapar Covid-19 ketika dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Kota Kendari.
“Jadi kemungkinan terkenanya saat di daerah asal atau disaat perjalanan menuju Kota Kendari,” katanya.
Diana menegaskan kecil kemungkinan RS tertular Covid-19 saat sudah berada di Kendari.
Belum Masuk Arena Munas
Menurutnya, RS dinyatakan positif sebelum masuk lokasi pelaksanaan Munas Kadin 2021 di Hotel Claro Kendari.
Sebab, bagi peserta dinyatakan Covid-19 tidak dibolehkan masuk hotel yang menjadi pusat pelaksanaan Munas Kadin.
Diketahui, panitia menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat bagi setiap peserta dan delegasi munas.
Setibanya di Kendari, mereka wajib kembali menjalani tes usap yang disiapkan panitia di depan pelataran Hotel Claro Kendari.
Saat menjalani tes usap itulah, RS dinyatakan positif Covid-19.
Selain RS, salah satu kru televisi (TV) swasta nasional dari Jakarta juga terkonfirmasi positif virus corona setelah menjalani tes usap di pelataran hotel berbintang itu.
Panitia mengklaim mereka berdua belum sempat masuk ke dalam Hotel Claro Kendari yang menjadi lokasi pelaksanaan Munas Kadin 2021.
“Jadi mereka itu belum sempat masuk Hotel Claro di Kendari, tetapi sudah diketahui positif Covid-19 dan langsung diisolasi di SMA Angkasa,” ujar Laode Rahmat Apiti.(*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein/Risno Mawandili)