Kata Kepala Puskesmas Soal Video Viral Wanita Gotong Jenazah Ayahnya yang Positif Covid-19
Beredar video yang memperlihatkan seorang wanita ikut menggotong jenazah ayahnya yang positif Covid-19 bersama dua tenaga medis.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Beredar video yang memperlihatkan seorang wanita ikut menggotong jenazah ayahnya bersama dua tenaga medis.
Wanita tersebut nampak hanya mengenakan masker, sedangkan kedua tenaga medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Padahal menurut informasi, ayah wanita tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Adapun jenazah yang hanya ditutup menggunakan terpal berwarna biru tanpa peti tersebut rencananya hendak dibawa ke pemakaman yang jauh dari pemukiman warga.

Baca juga: Lahan Pemakaman Pasien Covid-19 Menipis, MUI Sarankan Penguburan Beberapa Jenazah dalam Satu Lubang
Penjelasan pihak Puskesmas
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video yang menjadi viral di media sosial itu diambil di Dusun Detunio, Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kejadian tersebut pun telah dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage.
Ia mengatakan video diambil ada Kamis (24/6/2021) pukul 14.00 Wita.
Sementara, jenazah yang digotong adalah LL (63), yang meninggal dunia pada Kamis pukul 10.00 waktu setempat.
"Kita tidak bisa berbuat banyak. Saya sendiri tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid. Namun tetap berkoordinasi dengan Kades, Sekcam, dan para tenaga kesehatan melalui handphone," ujarnya dikutip dari Pos-Kupang, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Tamu Hotel di Semarang Ditemukan Meninggal Dunia, Hasil Tes Tunjukkan Positif Covid-19
Seravinus melanjutkan, LL sebelumnya diduga kuat pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUD Ende.
Para tenaga kesehatan lalu melakukan swab antigen terhadap LL yang sudah meninggal dunia dan hasilnya positif.
Menurutnya, pasien Covid-19 yang pernah kontak erat dengan LL, berasal dari desa tetangga Kanganara, Desa Unggu.
Di sisi lain, Seravinus mengakui tenaga kesehatan memang tidak langsung bergerak setelah menerima laporan warga.
Hal itu disebabkan pada waktu bersamaan, ada tes swab antigen di Puskesmas, di mana enam tenaga kesehatan positif Covid-19.
Baca juga: Langgar Prokes, Resepsi Pernikahan Dibubarkan Petugas Satgas Covid-19