Kendari Kita
Pembelajaran Tatap Muka Tak Akan Diizinkan Bagi Sekolah yang Berada di Zona Merah
Pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan diizinkan bagi sekolah yang berada di zona merah Covid-19, pada 12 Juli 2021.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan diizinkan bagi sekolah yang berada di zona merah Covid-19, pada 12 Juli 2021.
Namun, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Dikmudora) Kota Kendari tetap mendorong sekolah melaksanakan persiapan jelang PTM.
Kepala Dikmudora Kota Kendari, Makmur mengatakan, persiapan sekolah hampir 95 persen.
Pihak sekolah sudah melengkapi sarana dan prasarana untuk memenuhi standar protokol kesehatan.
"Jika pun nantinya tidak diizinkan tatap muka tentunya pasti akan kembali lagi pembelajaran via daring," katanya di kantornya Jalan Balai Kota III, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Senin (28/6/2021).
Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat Makmur khawatir.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Sultra Akan Digelar Secara Terbatas, Dua Kali Seminggu
Baca juga: SMP Negeri 2 Kendari Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Protokol Kesehatan Dipersiapkan Matang
Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya penambahan kasus Covid-19, maka ada kemungkinan wilayah zona merah tidak diizinkan melaksanakan belajar tatap muka.
"Sekolah tetap dibuka, untuk zona merah memang tidak diizinkan, namun kami masih menunggu lagi instruksi dari pemerintah pusat," ujar Makmur.
Selain itu, apabila PTM tetap dibuka, pihaknya telah mengatur berdasarkan pembatasan melalui shif.
Dengan kapasitas 25 persen dari jumlah total siswa di sekolah dengan maksimal satu ruangan 20 siswa.
Sementara, sekolah dengan jumlah diatas 500 siswa telah diatur dalam proses pertemuan PTM.
Hanya 2 hari pertemuan dalam seminggu, sedangkan jumlah siswa dibawah 300 mengikuti pembelajaran selama 3 hari dalam seminggu.
Sementara, sekolah dengan kapasitas jumlah 150 siswa bisa mengikuti pembelajaran setiap hari dalam seminggu.
"Jumlah siswa yang besar dan sedang mungkin akan diatur dalam pertemuan PTM dua atau tiga hari dalam seminggu," katanya.
"Dengan 6 jam pembelajaran sisanya empat hari akan diikutkan pembelajaran secara daring, sedangkan untuk sekolah yang jumlah siswanya sedikit akan diikutkan setiap hari," lanjut Makmur. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)