Berita Sulawesi Tenggara
Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Sultra Akan Digelar Secara Terbatas, Dua Kali Seminggu
Pembelajaran tatap muka sejumlah sekolah di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada Juli 2021.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pembelajaran tatap muka sejumlah sekolah di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada Juli 2021.
Meski proses belajar tatap muka atau pembelajaran langsung sudah dapat dilaksanakan, namun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tetap menggelarnya secara terbatas.
Berdasarkan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud yaitu pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dua kali dalam seminggu.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Kadis Dikbud ) Provinsi Sulawesi Tenggara ( Sultra ) Asrun Lio.
Baca juga: Juli 2021, Seluruh SD-SMP di Kota Kendari Mulai Gelar Belajar Tatap Muka, Siswa Digilir Masuk Kelas
Baca juga: Dukung Proses Belajar Daring, Honda Gelar Lomba Kreativitas Pembelajaran Online Guru
Asrun menyebut kedepan pembelajaran tatap muka akan menerapkan protokol kesehatan atau prokes yang ketat, sehingga semua sekolah yang ada di Sultra wajib menerapkan hal itu.
"Jadi selama ini kami sudah menerapkan sistem shift artinya siswa dibagi dua agar tak menimbulkan kerumunan," ucap Asrun saat ditemui di rumah jabatan gubernur Sultra. Senin (14/6/2021).
Asrun menambahkan, dalam sistem shift tersebut artinya siswa yang berada di sekolah dibatasi hanya 50 persen saja.
"Berdasarkan saran dari Kemendikbud untuk pembelajaran tatap muka kedepan bukan lagi dibatasi 50 persen namun 25 persen," ujar Asrun.
Siap Belajar Tatap Muka
Menurut Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) La Samahu, pada bulan Juli, Sultra siap untuk pemberlakuan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran tatap muka tersebut harus menunggu surat resmi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Untuk persiapan tersebut, nantinya akan ada pembatasan jumlah siswa hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kerumunan yang akan mengakibatkan penularan Covid-19.
"Pembatasan tersebut misalnya dari jumlah siswa kelas ada sekitar 36 maka kapasitas dalam kelas tersebut hanya setengah diperbolehkan," ujar La Samahu.
Baca juga: Belajar Tatap Muka Terbatas Dibuka Juli 2021, 3 Aktivitas yang Dilarang Selama di Sekolah
Pembatasan tersebut nantinya akan ada shift atau jadwal yang telah ditentukan, kapan setengah siswa masuk dan kapan setengah lainnya akan masuk.
Penentuan tersebut diserahkan pada pihak sekolah masing-masing.
Karena jika dibiarkan tanpa ada pembatasan jumlah siswa, maka ini akan membahayakan baik bagi siswa, guru maupun lingkungan masyarakat.
Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan pandemi Covid-19 di Sultra, terutama mencegah adanya klaster baru.
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)