Tanggapan Pihak RS Soal Video Wanita Alami Kejang serta Tangan Kaku setelah Divaksin Covid-19

Dalam narasi yang beredar, dikatakan bahwa kondisi tersebut dialami setelah wanita itu menerima vaksin Covid-19.

Editor: Sugi Hartono
REUTERS via BBC INDONESIA
Ilustrasi vaksin Covid-19. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Belum lama ini beredar video yang menampilkan seorang wanita mengalami kejang-kejang.

Selain itu, tangan wanita tersebut juga terlihat kaku dan terangkat ke atas ketika dievakuasi oleh tim medis.

Dalam narasi yang beredar, dikatakan bahwa kondisi tersebut dialami setelah wanita itu menerima vaksin Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut berasal dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sabtu 26 Juni 2021: Waspada Hujan Lebat Disertai Kilat & Angin Kencang

Sedangkan wanita yang ada di dalam rekaman berinisial N.

Ia merupakan warga Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah.

Penjelasan pihak rumah sakit

Dilansir dari TribunPontianak.co.id, N sempat mendapat perawatan di RSUD dr Rubini Mempawah.

Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, David Sianipar mengatakan, pasien masuk pada 22 Juni 2021, sekitar pukul 22.30 WIB.

"Keluhannya, tangannya seperti kaku," jelas David.

N mengaku tangannya mulai kaku beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Hasil Investigasi Komnas KIPI: Guru SMP di Baubau Punya Kelainan Jantung, Ketahuan Setelah Divaksin

Ia juga sempat muntah serta mengalami nyeri ulu hati dan pegal-pegal.

"Pasien juga mengatakan sebelumnya ada mengikuti vaksinasi Covid-19 pada 17 Juni 2021, di Puskesmas Jungkat," tambah David.

Pasien diduga mengalami gejala DBD

Lebih lanjut, David menjelaskan N kemudian mendapatkan serangkaian pemeriksaan dari tim medis.

Utamanya untuk mengetahui penyebab tangannya keram.

N menjalani pengecekan elektrolit, pemeriksaan darah, pemeriksaan paru-paru dan lain sebagainya.

Menurut hasil pemeriksaan, kondisi pasien berinisial N secara umum dinyatakan baik.

Baca juga: Tanggapan Komnas KIPI Soal Kematian Pria 22 Tahun setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Tanda-tanda vitalnya bagus, yakni sadar, bisa bicara, ada demam dengan suhu tubuhnya 37,8 derajat celcius.

Tim medis kemudian memberikan N infus, obat anti muntah, dan beberapa obat lainnya.

David menduga N mengalami gejala DBD.

“Dan dari hasil pemeriksaan penunjang itu, terutama terkait dengan demam yang dialami. "

"Ada tanda-tanda yang mengarah bahwa bersangkutan kemungkinan mengalami Dengue Fever atau demam berdarah,” katanya dikutip dari TribunPontianak.co.id, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Perawat di Garut Dipukul saat Tangani Pasien Covid-19 hingga Alami Memar pada Rahang

Belum dapat dipastikan terkait efek vaksinasi

Di sisi yang lain, David menanggapi kabar perihal keterkaitan kondisi N dengan efek vaksinasi Covid-19.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) RI, vaksinasi Sinovac umumnya punya gejala yang ringan.

Menurut laporan Komnas KIPI RI, efek vaksinasi Sinovac ada tiga kategori.

Pertama, keluhan sifatnya lokal. Misalnya, pegal-pegal, nyeri atau bengkak di bagian lengan yang divaksin.

Kedua, keluhan sistemik, yakni efek menyeluruh di tubuh, seperti demam, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit kepala.

Dan ketiga, reaksi alergi, seperti bentol-bentol atau memerah di tubuh.

Baca juga: Mengenal Covid-19 Varian Delta yang Disebut Jadi Penyebab Lonjakan Kasus di Indonesia

“Nah terkait adanya keluhan tangan sampai keram atau kaku yang dialami pasien berinisial N, sejauh ini kami belum pernah mendapat laporan gejala serupa dari Komnas KIPI RI,” tegas dikutip dari TribunPontianak.co.id.

Begitu juga kata David, efek vaksin, umumnya tidak memiliki rentang waktu lama dari waktu usai yang bersangkutan menjalani vaksinasi.

Karena itu lah, sesuai aturan baku dalam vaksinasi Covid-19 sekarang ini, setiap peserta diminta menunggu 30 menit untuk menjalani observasi, agar tim medis bisa melihat apa kejadian ikutan atau efek yang timbul usai divaksin.

“Jadi, bercermin dari kejadian keram tangan yang dialami pasien berinisial N, berdasarkan laporan dari Komnas KIPI RI, kami berpendapat, bahwa kejadian tersebut belum dapat dikatakan pasti karena efek samping dari vaksin Covid-19,” tegasnya.

Adapun David memastikan kondisi N dalam keadaan baik ketika pulang dari rumah sakit.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta India Disebut Jadi Penyebab Lonjakan Kasus di Kudus

Hanya suhu tubuhnya yang sedikit di atas normal.

"Kan pada waktu datang tangannya keram, tetapi ketika pulang sudah tidak ada lagi. Bisa duduk, ngomong, ketawa dan bicara."

"Sehingga secara umum pasiennya pulang dalam kondisi yang cukup baik," kata Davin dikutip TribunPontianak.co.id.

(Tribunnews.com/Endra Kurniwan)(TribunPontianak.co.id/Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Video Wanita Kejang-kejang dan Tangan Kaku setelah 5 Hari Divaksin, Ini Penjelasan Pihak RS,

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved