Diduga Penyakit Kambuh, Seorang Ibu Tewas Seusai Berenang di Danau Biru Kolaka Utara

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI-Seorang Ibu meninggal dunia seusai berenang di Danau Biru Walasiho Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Diketahui korban berinisial SA (35) warga Desa Ulu Wawo Kecamatan Wawo Kabupaten Kolaka Utara itu tenggelam saat berenang di danau tersebut.

Diduga korban tenggelam karena penyakit bawaan kambu.

Baca juga: Gegara Papan dan Selangnya Tak Kunjung Dikembalikan, Pria di Kolaka Utara Bacok Ayah dan Anak

Baca juga: Kronologis Tabrakan Mobil hingga Terguling di Lasusua Kolaka Utara, Polisi Sebut Tak Ada Korban Jiwa

Kejadian tersebut dibenarkan Paur subag Humas Polres Kolaka Utara, AIPTU Hari Hermawan.

"Kejadian naas itu sekira pukul 14:00  Rabu kemarin," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (24/06/2021).

Hari menuturkan, awalnya korban bersama keluarganya berenang di danau tersebut.

Korban saat itu menggunakan pelampung saat berenang.

"Tidak lama korban mengalami mual-mual dan muntah sehingga ban digunakan terbalik sehingga korban panik dan seketika itu keluarga bersama penjaga objek wisata tersebut langsung melakukan pertolongan," ujar Hari.

Hari mengungkapkan dugaan meninggalnya korban di TKP murni dipengaruhi oleh penyakit bawaan korban.

Selanjutnya, korban dibawa ke anjungan tepi danau untuk dilakukan pertolongan pertama dengan cara RJP(Resusi jantung paru). 

"15 menit kemudian keluarga korban membawa korban ke Puskesmas Wawo guna di lakukan pertolongan medis," lanjut Hari

Sekira 40 menit sempat dirawat di puskesmas, namun naas nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Baca juga: Seorang ASN di Konawe Utara Tewas Gantung Diri, Ditemukan Istrinya, Polisi Belum Ungkap Motif

Hari menambahkan menurut keterangan suami korban, SA memiliki riwayat penyakit jantung dan  merencanakan untuk memeriksa kesehatan di RS Daerah Masamba, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, petugas kepolisian setempat telah melakukan penyidikan TKP dan melakukan pendekatan terhadap keluarga korban.

"Harapannya agar setiap pengunjung dapat berkordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemasangan tanda atau papan pengumuman safety di loka objek wisata untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan," tutup Hari. (*)

(Tribunnewssultra.com/Husni Husein)