Berita Buton
Kunker ke Buton, Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti Bahas Aspal, Diberi Gelar Kehormatan, Ziarah Makam
La Nyalla didampingi Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni dan anggota DPD dari Sultra Amirul Tamim.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Dalam prosesi penganugerahan gelar, La Nyalla juga dipakaikan sarung bermotif kotak dengan benang keemasan. Kemudian dipakaikan jubah kebesaran, mahkota empat persegi dan diberikan keris yang bermakna sebagai senjata dalam membela negeri.

Sementara Gubernur Sultra Ali Mazi, yang turut mendampingi LaNyalla, diberi gelar Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara.
Wagub Sultra Lukman Abunawas dianugerahi gelar Mia Ogena Sulewata Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara dan Dra Yani WSS Kuswodidjoyo (Sekjen MAKN) diberi gelar Waoti Momalambu Yi Saya Adhati.
LaNyalla menyampaikan rasa terima kasih atas penganugerahan gelar kehormatan dari Kesultanan Buton.
“Ini sebuah kehormatan bagi saya secara pribadi, maupun sebagai pimpinan DPD. Saya merasa bangga bisa diterima menjadi kerabat Kesultanan Buton,” ungkap LaNyalla.
LaNyalla pun berjanji siap menyerap aspirasi dari kerajaan dan kesultanan Nusantara, termasuk Kesultanan Buton. Ketua DPD RI berkomitmen mengembalikan kejayaan kerajaan dan kesultanan Nusantara.
Acara juga diisi dengan penyerahan salempang dan pin Lembaga Adat Kerajaan Nusantara dari Gubernur Sultra kepada Ketua DPD RI. Sedangkan acara terakhir adalah prosesi pekande-kandea atau pesta rakyat dengan makan bersama.
Aspal Buton
Menurut La Nyalla, Pelabuhan Murhum bisa menjadi sarana pendukung untuk perkembangan aspal Buton.
Ia pun mendorong agar Pelabuhan Baubau bisa menjadi sarana penunjang terhadap kemajuan aspal Buton, yang berpotensi bisa memenuhi kebutuhan aspal nasional.
Untuk itu, ia meminta pemerintah meningkatkan infrastruktur di Pelabuhan Baubau.
“Dengan infrastruktur yang memadai, Pelabuhan Murhum Baubau bisa menunjang konektivitas distribusi aspal Buton, yang sedang kita dorong menggantikan aspal minyak seperti yang masih digunakan pemerintah hingga saat ini,” kata LaNyalla.
La Nyalla pun telah menyuarakan agar pemerintah membangun Pabrik Ekstraksi Aspal Buton sehingga kebutuhan aspal nasional bisa di-support dari dalam negeri.
Dengan begitu, pemerintah tidak perlu lagi melakukan impor aspal minyak.
Baca juga: Gubernur Sultra Ali Mazi Bakal Ekspose Aspal Buton kepada Presiden dan Pengusaha di Munas Kadin
Baca juga: Ungkap Alasan Sultra Ngotot Helat Munas Kadin di Sulawesi Tenggara, Anton Timbang Sebut Aspal Buton
“Perlu diingat, saat ini aspal Buton memiliki cadangan sebanyak 694 juta ton dengan kadar bitumen 15-35% yang diprediksi bisa melayani aspal nasional untuk menyuplai pembangunan jalan nasional selama 330 tahun dengan asumsi kebutuhan aspal nasional sebesar 2 juta ton per tahun,” jelasnya.
Saat ini kebutuhan aspal nasional adalah 1,5 juta ton di mana Indonesia masih harus memenuhi kebutuhan aspal melalui impor aspal minyak sebanyak 1 juta ton per tahun.