Berita Konawe
Pemkab Konawe Sulawesi Tenggara Resmikan Produk Beras Bagi ASN
Peresmian itu juga disaksikan langsung Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra, Ermin Tora.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE- Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Konawe meresmikan beras produksi petani jenis premium varietas Mekongga kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat, Senin (07/6/2021).
Peresmian itu dilakukan di Pelataran lapangan upacara kantor Bupati Konawe oleh Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara kepada beberapa perwakilan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Peresmian itu juga disaksikan langsung Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra, Ermin Tora.
Baca juga: Pemkab Konawe Utara Mulai Gunakan Mobil dan Motor Listrik Sebagai Kendaraan Operasional
Baca juga: Wakil Bupati Konawe Kepulauan Kembalikan Duit Korupsi Bank Sultra, Rp130 Juta Diamankan Polda
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, mengatakan, launching produk beras ASN merupakan upaya pihaknya untuk mencari pangsa pasar terhadap produksi beras petani lokal Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)/
"Dengan menyediakan pangsa pasar yang besar untuk penyerapan hasil petani, diharapkan dapat membangun ketahanan pangan, memacu pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal di Konawe," ujar Gusli kepada TribunnewsSultra.com diruang kerjanya, Selasa (08/6/2021).
Lebih lanjut, kata Gusli, komoditi pangan itu menjadi salah satu produk unggulan daerah yang perlu dikembangkan dan dibina secara terpadu oleh Pemkab Konawe.
Sebagai langkah awal untuk serapan beras petani, pihaknya akan menyalurkan ke ASN.
Berdasarkan jumlah ASN yang ada, maka akan menyerap beras sekitar 50 Ton per-bulannya.
"Jadi kepada ASN kita yang sisa gajinya minimal Rp. 500 ribu, berdasarkan Peraturan Bupati (Perbub) per ASN akan diberikan mulai dari 10 kg beras kualitas premium," lanjut Gusli.
Kendala yang terjadi di konawe khususnya pada petani ialah anjloknya harga gabah ditingkat petani.
Baca juga: Bulog Sulawesi Tenggara Kirim Seribu Ton Beras ke Sulawesi Utara, Penjelasan Gubernur
Baca juga: Pemuda Kery Saiful Konggoasa Salurkan 180 Karung Beras dan 170 Rak Telur di TPAS Puuwatu Kendari
Persoalan ini adalah persoalan yang sudah terjadi di dua tahun terakhir. Ia mengklaim, pihaknya tidak henti-hentinya mengambil kebijakan untuk memangkas mata rantai permainan tengkulak.
"Permasalahan petani sebenarnya bukan pada persoalan penglolahan seperti alat Alsintan, akan tetapi lebih kepada harga yang tidak stabil, kalau seandainya harga gabah bagus, jangankan petani ASN pun pasti ingin turun bertani disawah-sawah kita," tuturnya.
Ia mengharapkan melalui peresmian beras untuk ASN, selain menyerap hasil produksi para petani lokal juga bisa dijadikan ajang promosi produk ke daerah lain.
"Sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi ekonomi lokal melalui sektor pertanian, untuk itu kita harus meningkatkan kualitas dan ciri khas produk beras kita," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)