Meninggal Usai Vaksin
Tanggapi Guru Meninggal Usai Vaksin, Gubernur Sultra: Bukan Ranah Saya, Kita Serahkan ke Satgas
Gubernur Sulawesi Tenggara ( Sultra) Ali Mazi menyebut tak punya ranah menanggapi kasus meninggalnya dua orang guru usai vaksin.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
Sehingga dinyatakan memenuhi syarat atau layak menerima injeksi vaksinasi.
"Dari skrining, semua item pertanyaan, semua (kondisi) normal, tekanan darah, suhu normal, penyakit komorbid tidak ada," katanya.
Namun demikian, Rahman Saleh mengakui Nurmiati memiliki penyakit asma, tetapi dirasakan 6 tahun lalu.
Selain itu setelah penyuntikan, korban dipantu selama 30 menit, hasilnya tanpa keluhan sehingga dibolehkan pulang.
Setelah pulang juga, dokter menyampaikan kepada guru honorer itu agar menghubungi petugas ketika muncul keluhan pascaimunisasi.
Hingga Sabtu (22/5/2021) kemarin almarhum tak juga memberi tahu petugas mengenai ada tidaknya keluhan yang dirasakan.
"Tapi baru tadi pagi ada keluarga yang menghubungi petugas, maka perawat pergi untuk memeriksa tanda-tanda vital. Tetapi setelah sampai di sana pasiennya sudah meninggal," jelasnya.
Baubau
Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Hinu (59) meninggal dunia seusai divaksin Sinovac, Kamis (20/5/2021) sore hari.
Sebelum meregang nyawa, guru SMP Negeri 1 Baubau tersebut mengalami sesak nafas dan batuk-batuk lalu pingsan.
Korban yang merupakan warga Kota Baubau itu, sempat di larikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Baubau.
La Hinu meninggal dunia seusai mengikuti vaksinasi massal di sekolah untuk tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Baubau.
La Hinu mengikuti vaksinasi bersama staf dan tenaga pengajar lainnya.

Menurut anaknya, Rahmat Hidayat, seusai divaksin Sinovac pada pagi hari, ayahnya langsung pulang ke rumah.
Beberapa jam di rumah, sang ayah tiba-tiba mengalami batuk-batuk dan sesak nafas.