Meninggal Usai Vaksin
2 Guru di Sulawesi Tenggara Meninggal Usai Vaksin, Ketua DPRD Sultra Ingatkan Satgas Covid-19
Abdurrahman Saleh mengingatkan Satgas Covid-19 Sultra agar merespon cepat kejadian nahas ini.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
Sebelum meregang nyawa, guru SMP Negeri 1 Baubau tersebut mengalami sesak nafas dan batuk-batuk lalu pingsan.
Korban yang merupakan warga Kota Baubau itu, sempat di larikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Baubau.
La Hinu meninggal dunia seusai mengikuti vaksinasi massal di sekolah untuk tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Baubau.
La Hinu mengikuti vaksinasi bersama staf dan tenaga pengajar lainnya.
Menurut anaknya, Rahmat Hidayat, seusai divaksin Sinovac pada pagi hari, ayahnya langsung pulang ke rumah.
Beberapa jam di rumah, sang ayah tiba-tiba mengalami batuk-batuk dan sesak nafas.
Korban pingsan lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Baubau untuk mendapatkan tindakan medis.
"Namun sudah tidak tertolong lagi," ujar Rahmat saat dihubungi, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman, membenarkan peristiwa tersebut.
Melalui rilis resmi, Kamis (20/5/2021), dr Lukman menyampaikan, guru tersebut terlihat sehat sebelum divaksin Sinovac dan telah mengikuti tahapan prosedur.

"Pasien tersebut sudah menjalani prosedur vaksinasi melewati meja tes skrining di meja skrining," ujar dr Lukman.
Ia mengklaim, bukan vaksin yang menyebabkan guru tersebut meninggal dunia.
Alasannya karena korban memiliki riwayat penyakit gula dan asma.
"Penyakit penyerta sakit gula tidak terkontrol dengan baik. Ada riwayat asma," jelas dr Lukman.
Kata dr Lukman, korban meninggal dunia karena diabetes. Hal tersebut, berdasarkan laporan yang diterima dari pihak Rumah Sakit (RS) Siloam.
"Laporan yang kami terima dari Rumah Sakit (RS) Siloam sudah terjadi kondisi asistol, jantung tidak berfungsi," ujarnya.
Hal-hal yang bisa menyebabkan seperti itu biasanya karena sakit gula atau karena serangan jantung. (*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)